Lantas kapan konsorsium CAS benar-benar mengoperasikan Bandara Labuan Bajo di NTT?
Presiden Direktur CAS, Nurhadijono Nurjadin mengatakan konsorsium akan mulai mengoperasikan Bandara Labuan Bajo pada pertengahan tahun 2020. Pasalnya, setelah penunjukan pemenang harus menyelesaikan kontrak pendanaan dan pengoperasian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini Bandara Labuan Bajo dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Sesuai syarat KPBU, maka pihak konsorsium CAS yang terdiri dari PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd (CAI), dan Changi Airports MENA Pte Ltd akan memproses kerja sama pengoperasian.
Baca juga: Sah! Changi Jadi Pengelola Bandara Komodo |
"Tergantung proses pendanaan dan kontrak, ada penyelesaian penandatanganan kontrak kerja sama, ini kan penunjukan setelah kita negosiasi. Itu biasanya 6 bulan, setelah itu mengoperasikan," ungkap dia.
Dapat diketahui, ruang lingkup yang dikerjasamakan dari proyek KPBU Bandar Udara Komodo adalah merancang, membangun dan membiayai pembangunan seperti pembangunan fasilitas sisi udara yang meliputi perpanjangan dan pengerasan landasan pacu, penambahan apron, stopway dan RESA.
Selain itu, pihak konsorsium juga membangun fasilitas sisi darat yang meliputi perluasan terminal penumpang domestik, pembangunan terminal penumpang internasional, kantor dan gedung, serta fasilitas pendukung lainnya.
Pengembangan Bandara Labuan Bajo dilakukan dalam rangka menyukseskan dan menunjang Kawasan Labuan Bajo di NTT sebagai salah satu kawasan destinasi pariwisata superprioritas. Salah satu tujuan dari proyek ini adalah meningkatkan jumlah penumpang sampai dengan 4 juta penumpang dan kargo sebesar 3.500 ton pada tahun 2044, serta untuk memperluas konektivitas nasional dan internasional.
(hek/fdl)