"Ada potensi untuk mengelola di Dumai, refinery di Dumai yang tadinya dikelola Abu Dhabi tapi dilepas, akhirnya kita dapat Korea. Kemarin sudah kita komunikasikan dengan Ibu Nicke (Dirut Pertamina Nicke Widyawati)," ujar Bahlil saat berbincang dengan wartawan di Hotel JW Marriot, Jumat (27/12/2019).
Bahlil belum berani merinci perusahaan mana dan berapa pastinya investasi yang digelontorkan perusahaan Korea yang akan menggarap kilang Dumai. Seingatnya, investasi akan berkisar Rp 47 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Duh perusahaan saya lupa namanya, susah nama Korea itu diingat. Angka pastinya belum tahu pasti, Rp 47 triliun kalau nggak salah," kata Bahlil.
Yang jelas menurutnya kerja sama dengan perusahaan Korea ini akan menjadi potensi investasi di tahun 2020. Targetnya pun akan direalisasikan di tahun 2020, pembahasan pun akan berlanjut.
"Baru dibahas. Biasanya kalau baru dibahas tunggu pembahasan berikutnya. Saya belum memasukkan sebagai target realisasi investasi tahun 2020. Itu baru masuk dalam potensi investasi di Indonesia," ungkap Bahlil.
(hns/hns)