Bisnis Karangan Bunga Wanita Cantik Ini Rambah Papua hingga Malaysia

Bisnis Karangan Bunga Wanita Cantik Ini Rambah Papua hingga Malaysia

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 29 Des 2019 20:59 WIB
Foto: Kerajinan Karangan Bunga yang Tembus Ekspor ke Malaysia (Istimewa/Dok:Bloomster)
Jakarta - Dianisa Rizkika atau biasa disapa Ninis warga Jakarta Selatan bisa dikatakan baru 'kemarin sore' terjun ke bisnis kerajinan bunga kering. Namun siapa sangka, bisnis yang seumur jagung ini bisa menghasilkan omzet lumayan, jutaan rupiah.

Wanita cantik 25 tahun ini bercerita, membangun bisnis kerajinan bunga kering dengan nama Bloomster sekitar April 2018. Ia mengaku, awal mula terjun ke dunia bisnis karena punya hobi membuat kerajinan, termasuk kerajinan bunga kering.

Awalnya, ia bergelut di bisnis ini dengan menjual karangan bunga kering (bouquet). Bunga-bunga itu ia datangkan dari pemasok untuk kemudian ia rangkai.
Sebagai tahap awal, dia bilang, karangan bunga itu ia jual di acara wisuda tempat kuliahnya dulu, Institut Teknologi Bandung (ITB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi awalnya, saya memang anak teknik ITB, tapi saya memang hobi crafting. Kebetulan waktu ada wisuda ITB. Saya main ke wisuda ITB April 2018 sekalian mau lihat market di sana, ternyata dari bunga kering ada peluang usaha," katanya kepada detikcom, Jumat lalu (27/12/2019).

Meyakini punya prospek yang cerah, Ninis pun menawarkan kerajinan tangannya ke teman-teman dekatnya. Perlahan, bisnisnya pun mulai memikat pelanggan.

Namun begitu, upaya Ninis membangun bisnis bukan tanpa tantangan. Sebenarnya, di masa awal ia belum bisa fokus terjun bisnis. Lantaran, Ninis harus membagi pikiran dan tenaganya karena masih bekerja di sebuah perusahaan.
Inspirasi Bisnis Tembus Ekspor dari Wanita Cantik 25 Tahun IniFoto: Kerajinan Karangan Bunga yang Tembus Ekspor ke Malaysia (Istimewa/Dok:Bloomster)
Ninis mengaku, baru benar-benar fokus di tahun 2019 atau sejak ia menikah.

"Awal 2019 masih belum fokus banget, setelah saya resign, terus nikah akhirnya saya fokus jualan online," ujarnya.

Perlahan tapi pasti, Ninis pun mengembangkan produk yang ia jual. Tidak hanya bouquet, namun ia juga membuat hiasan bunga kering yang dibingkai. Lalu, ia juga melayani hiasan bunga untuk seserahan dan mahar.

Ninis bilang, awal mula membangun usaha hanya bisa menjual sekitar 10 item per bulannya. Saat ini, ia bisa menjual hingga 25 item.
Inspirasi Bisnis Tembus Ekspor dari Wanita Cantik 25 Tahun IniFoto: Kerajinan Karangan Bunga yang Tembus Ekspor ke Malaysia (Istimewa/Dok:Bloomster)
Kerajinan bunga kering itu dijual dengan harga beragam, dari Rp 30 ribu hingga Rp 500 ribu untuk bouquet low budget, Rp 350 ribu hingga Rp 1,5 juta untuk bouquet pernikahan atau prewedding. Serta, untuk bunga kering yang dibingkai (frame) Rp 170 ribu hingga Rp 250 ribu.

"Kalau untuk penghasilan kotor, Rp 4-6 juta ada, omzet," ujarnya.

Produk Ninis sendiri bisa dipesan melalui Instagram @bloomster.id. Ninis bilang, kendati masih baru, produk bunga keringnya sempat dipesan dari Malaysia.

"Malaysia pernah, dari Aceh sampai waktu itu terakhir Jayapura. Pengiriman luar negeri baru Malaysia doang," tutupnya.


(dna/dna)

Hide Ads