Pedagang Pasar Keluhkan Sepinya Pembeli di Akhir Tahun

Pedagang Pasar Keluhkan Sepinya Pembeli di Akhir Tahun

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 30 Des 2019 12:13 WIB
Pasar Gondangdia/Foto: Soraya Novika/detikcom
Jakarta - Pedagang Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat mengeluh sepinya pembeli yang berbelanja. Pasar tradisional yang berada di tengah kota Jakarta sepi.

Mansyur (51), pedagang daging sapi di Pasar Gondangdia mengeluh dengan semakin sepinya pembeli. Padahal, menurut Mansyur, harga daging sapi lokal dan impor yang ia jual tetap stabil dan jarang mengalami kenaikan.

"Jadi kadang-kadang ada (daging) yang tidak laku, terpaksa saya bagikan saja ke keluarga dan tetangga, yang sudah tidak laik saya buang," ujar Mansyur kepada detikcom di lapaknya, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mansyur hanya mampu menjual lebih kurang 25 kilogram (kg) daging sapi per harinya. Padahal, sebelum pasar direnovasi, ia bisa menjual hingga 40 kg daging per harinya.

"Iya sepi, mungkin karena pasar ini jauh juga dari perumahan warga tidak seperti dulu," katanya.

Pasar Gondangdia tidak begitu dekat dari pemukiman warga. Di sekitar pasar tersebut banyak berdiri kokoh gedung perkantoran.

Sebagian besar pelangganya kini telah melakukan migrasi ke wilayah pinggiran ibu kota. Untuk itu, Mansyur berharap pemerintah bisa memberi perhatian lebih kepada pedagang pasar agar tidak gulung tikar.

"Harapannya ingin ramai lagi seperti dulu, semoga pemerintah bisa memberi solusi untuk pedagang (tradisional) seperti kami ini," pungkasnya.



Untuk diketahui, harga daging sapi lokal saat ini stabil di kisaran Rp 120.000-125.000/Kilogram (kg).

Lalu, daging sapi impor bahkan lebih murah lagi yaitu di kisaran Rp 90.000-95.000/Kg.

Ditemui secara terpisah, seorang pembeli mengakui lebih senang berbelanja langsung ke pasar daripada ke tempat perbelanjaan modern.

"Lebih senang belanja di sini karena lebih murah dan bisa nawar," tutur Anggi (48), pembeli di Pasar Gondangdia.


Anggi mengaku hampir setiap minggu selalu berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar ini karena lumayan dekat dari tempat tinggalnya.

"Setiap minggu ke sini, karena dekat juga tinggal naik ojek," ungkapnya.

Namun, Anggi juga menyadari adanya penurunan jumlah pembeli di pasar tersebut dan merasa prihatin dengan para pedagang.

"Ia mulai sepi sih keliatannya, mungkin karena warga kampung dekat sini juga sudah pada pindah, kan rumah-rumahnya dah berganti sama gedung-gedung juga," katanya.


Simak Video "Video Keluh Kesah Pedagang Pasar Gembrong Baru: Pendapatan Sering Nol"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads