Jakarta - Ketua Ikatan Awak Kabin
Garuda Indonesia (IKAGI) Zainal Mutaqin mengalami nasib yang kurang menyenangkan pada pertengahan 2019 lalu. Saat itu,
Garuda Indonesia dipimpin oleh Ari Askhara.
Zainal bercerita kala itu mendapatkan jadwal terbang ke Negeri Sakura, Jepang. Sebagai pramugara yang sudah cukup senior di Garuda Indonesia, ia sangat paham penjadwalan di maskapai penerbangan pelat merah tersebut.
Jadwal yang sifatnya rahasia itu biasanya muncul dua hari menjelang pergantian bulan. Setiap kru Garuda dapat mengetahui dengan siapa saja ia bakal terbang, baik pilot atau awak kabin lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sehari sebelum berangkat, nama Zaenal tiba-tiba menghilang dari jadwal. Secara prosedur, hal itu sulit terjadi kecuali pesawat tiba-tiba rusak atau tak ada penumpang.
Usut punya usut, rupanya nama Zaenal dicoret karena ada permintaan dari seorang pramugari bernama Putri Novitasari Ramli. Luar biasanya, permintaan itu disampaikan Putri secara langsung ke Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara.
Ari Askhara pun lantas memerintahkan Roni Eka Mirsa, Vice President Awak Kabin Garuda Indonesia, untuk segera menindaklanjuti permintaan Putri.
"Alasannya (untuk permintaan itu) Putri nggak mau terbang sama saya. Dia langsung ngomong ke AA (Ari Askhara), kemudian menyampaikan ke Pak Roni yang sekarang viral, yang katanya jadi 'germo' itu," kata Zaenal mengutip
detikX, Senin (30/13/2019).
Sosok Putri akan dibahas di halaman selanjutnya.
Menurut Zaenal, Putri adalah sosok pramugari yang mampu mempengaruhi kebijakan perusahaan. Sebelum dikenal punya hubungan spesial dengan Ari Askhara, Putri adalah 'pegangan' seorang petinggi di Garuda.
Pindah ke Jakarta dari daerah, Putri diangkat menjadi koordinator pramugari untuk kelas bisnis. Namun, pengangkatan itu melanggar prosedur karena Putri masih berstatus karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). Meski begitu, tak ada pramugari dan pramugara yang berani protes atau berurusan dengan Putri, sebab mereka takut di-grounded. Hingga akhirnya masalah tersebut dibawa ke dewan direksi dan akhirnya Putri dicopot.
Namun, selang sebulan Ari Askhara diangkat menjadi Direktur Utama pada 12 September 2018, karir Putri kembali moncer. Ia menjadi pegawai tetap Garuda. Putri juga kembali menduduki jabatan sebagai koordinator pramugari untuk pesawat kelas bisnis. Bahkan ia kemudian menyandang jabatan lebih tinggi sebagai koordinator pramugari penerbangan first class Garuda.
"Jadi putri ini punya previlege naik jabatan atau posisi tanpa training. Harusnya punya sertifikat ATR, CRJ, Boeing 737, 777, sama Airbus. Dia menghilangkan dua sertifikat ATR dan CJR agar nggak terbang atau meminimalisir terbang domestik. Dia ngomong ke teman-temannya, 'Saya nggak mau terbang domestik, saya mau shopping, saya mau keliling dunia'," ujar Zaenal.
Ia menambahkan Putri bebas memilih jadwal penerbangan di Garuda. Namun, Putri kini dikabarkan sedang mengajukan pengunduran diri ke jajaran direksi Garuda. Pengunduran diri itu dilakukan setelah kedekatannya dengan Ari Askhara ramai dibahas di media sosial Twitter.
Tudingan itu sendiri muncul pasca Ari Askhara diketahui menyelundupkan Harley Davidson dan dua unit sepeda mewah bermerek Brompton dalam perut pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900. Akibat insiden itu, Ari Askhara telah dipecat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir dan bahkan terancam hukuman pidana.
Selengkapnya baca di
detikx!