Menurut catatan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG dari awal tahun naik hanya 1,7% (year to date). Kinerja IHSG itu hanya mampu menduduki posisi keempat di ASEAN.
Urutan pertama diduduki oleh indeks saham Vietnam, VN-Index yang tercatat tumbuh 8,12% yang berakhir di level 965. Posisi kedua ditempati indeks saham Singapura, STI yang tumbuh 5,01% ke posisi 3.222,44.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu urutan ketiga Filipina yang tumbuh 4,66% ke level 7.815,26. Kelima indeks saham Thailand yang tumbuh 0,99% ke posisi 1.579,5. Sedangkan indeks saham Malaysia justru turun 4,43% dari awal tahun ke posisi 1.615,67.
Menurut Direktur Utama BEI, Inarno Djayadi 2019 memang merupakan tahun yang berat. Gejolak ekonomi global turut membebani pasar modal Indonesia.
"Tahun 2019 merupakan tahun yang memiliki dinamika dan memiliki tantangan. Sehingga memberikan dampak pada kinerja perusahaan tercatat," ujarnya di gedung BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019).
Meski begitu selama 1 tahun investor asing melakukan aksi beli di pasar modal Indonesia. Tercatat net buy sepanjang tahun mencapai Rp 44,63 triliun.
Baca juga: Ditutup Sri Mulyani, IHSG Loyo |
(das/zlf)












































