Lajur Tol Cipali Mau Ditambah, Macet Bakal Berkurang?

Lajur Tol Cipali Mau Ditambah, Macet Bakal Berkurang?

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 31 Des 2019 06:38 WIB
Lajur Tol Cipali Mau Ditambah, Macet Bakal Berkurang? Foto: Sudirman Wamad
Jakarta - Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) akan diperlebar dengan penambahan lajur. Itu dilakukan untuk mengantisipasi tingginya traffic kendaraan dari Tol Jakarta-Cikampek (Japek) setelah adanya Tol Japek II atau Tol Layang Japek.

Seperti pernah dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Tol Japek mengarah ke Cipali terdapat 3 lajur di bawah dan 2 lajur di atas. Begitu masuk ke Tol Cipali hanya ada 2 lajur. Artinya terjadi penyempitan.

Lantas dengan ditambahkannya kapasitas Tol Cipali, apakah bakal membuat kemacetan berkurang?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan rencananya penambahan lajut mulai dilaksanakan pada kuartal II-2020. Pelebaran lajur dilakukan secara bertahap.

"Kan habis Nataru baru kita bahas nih ya, jadi dugaan saya mungkin bisa kita mulai dari kuartal kedua. Tapi mungkin nanti yang kena intensif setelah kuartal kedua ya setelah Lebaran tahun depan," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin (30/12/2019).

Pihaknya pun akan segera melakukan pembahasan dengan badan usaha jalan tol (BUJT) yang mengoperasikan Tol Cipali, yaitu PT Lintas Marga Sedaya.

Pelebaran jalur dimulai dari arah ujung Cikampek dan akan berlanjut hingga memasuki wilayah Cipali. Pembangunan secara gradual dilakukan untuk menyesuaikan kondisi di lapangan.

Akan dipertimbangkan lajur-lajur mana saja yang harus dilebarkan untuk mengantisipasi tingginya traffic kendaraan dari Cikampek. Itu dengan melihat V/C ratio-nya. Jika sudah di 0,7 maka perlu dilebarkan.

V/C ratio adalah rasio antara volume kendaraan dengan kapasitas jalan. Tingginya V/C ratio menggambarkan kepadatan arus lalu lintas karena jalan sudah tidak mampu menampung volume kendaraan.

Danang mengatakan, Tol Cipali bila dilihat V/C ratio-nya sudah di 0,7 atau 70%. Artinya kapasitas jalan sudah tidak mampu menampung volume kendaraan.

"Itu kan kalau prinsipnya pelebaran itu kan dasarnya kalau volume capacity ratio-nya sudah di atas 70% ya kan, sehingga begitu volumenya sudah mendekati atau di atas 70% kita bicara dengan badan usahanya untuk komitmen mereka untuk melaksanakan pelebaran," kata Danang saat dihubungi detikcom, Senin (30/12/2019).

Dia menjelaskan, lajur Tol Cipali dilebarkan untuk menghindari penumpukan kendaraan di ujung Tol Japek hingga memasuki Tol Cipali.

"Sekarang kan dengan kapasitas Japek itu lajurnya kan Japeknya itu sudah 5-6 lajur. Berarti kan kita akan memiliki risiko nanti menumpuk semua di ujung Cipali ya kan," jelasnya.

Pihaknya pun akan segera melakukan pembahasan dengan badan usaha jalan tol (BUJT) yang mengoperasikan Tol Cipali, yaitu PT Lintas Marga Sedaya.

"Nah sehingga kita akan mulai bahas bagaimana rencana pelebaran secara gradual lah ya Cipali itu, sehingga bisa menampung traffic dari Japek yang cukup banyak nantinya," tambahnya.

Yakin macet bakalan berkurang?

Penambahan lajur Tol Cipali untuk mengantisipasi tumpukan kendaraan dari arah Cikampek dinilai hanya akan menjadi solusi jangka pendek. Menurut Pengamat transportasi Djoko Setijowarno ada hal lain yang sebenarnya perlu jadi perhatian.

Djoko menilai keberadaan Jalur Pantai Utara (Pantura) dan Pantai Selatan (Pansela) sebenarnya bisa dioptimalkan ketimbang menambah kapasitas lajur tol untuk mengatasi pertumbuhan kendaraan.

"Ya orang dari dulu kan saya bilang kita butuh jalan ya, tapi tidak mesti membangun jalan terus menerus, karena apa? Karena kalau ke Jawa itu masih ada Jalur Selatan sebenarnya. Jalur Selatan itu masih sepi," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin (30/12/2019).

Jadi dia lebih menyarankan dibangun akses jalan penghubung Pantura dan Pansela. Saat ini kedua jalan nasional tersebut belum terhubung dengan baik.

"Nah penghubung utara dan selatan itu yang belum terbangun. Makanya kalau dibangun tol untuk Jawa ya cukup aja Tol Cigatas, Cileunyi, Garut, Tasik sampai Cilacap. Itu sudah bisa menghubungkan jalan selatan. Jadi semua orang ke Jawa itu nggak lewat Pantura saja tapi bisa lewat selatan," jelasnya.

Dia melanjutkan bahwa yang juga perlu diperhatikan pemerintah adalah mendorong layanan transportasi massal.


Simak Video "Video: Naik Helikopter, Kapolri Pantau Arus Balik Tol Cipali Arah Jakarta"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads