Tewasnya pimpinan militer Iran diikuti kenaikan harga minyak. Harga minyak brent melonjak 3,6% ke level US$ 68,60 per barel pada Jumat (3/1) kemarin. Minyak berjangka AS juga naik 3,1% ke US$ 63,05 per barel. Ini merupakan kemnaikan terbesar dalam sebulan terakhir dan harga tertinggi sejak September.
Tewasnya Jenderal Iran tersebut meningkatkan ketegangan di Timur Tengah yang menjadi rumah bagi negara-negara penghasil minyak. Presiden Iran Hassan Rouhani mengungkapkan dalam sebuah pernyataan bahwa ia kan membalas kejadian ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Halley ragu kenaikan harga minyak yang terjadi pada kemarin akan bertahan lama. Pasalnya, kenaikan harga minyak sebesar 14% pada September lalu yang terjadi karena fasilitas produksi Arab Saudi mengganggu 5% pasokan minyak global.
(ara/fdl)