Erick mengatakan, ke depannya para dapen BUMN akan digabungkan ke dalam satu holding. Tujuannya untuk mempermudah pengawasan dan tidak kecolongan seperti Jiwasraya.
"Ke depan dana-dana pensiun yang ada di BUMN akan dijadikan satu atap. Tidak ada sendiri-sendiri lagi, jangan sampai kasus Jiwasraya terjadi di dana pensiun Pertamina," ujarnya saat ditemui di Posko Pengungsi Teluk Naga, Tangerang, Minggu (5/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya yang terpenting dalam menjaga dapen BUMN adalah memastikan para pegawai bisa mendapatkan uang pensiunannya dengan baik saat masa tuanya.
"Kita tidak mau. Bayangkan pegawai di BRI, Pertamina yang sudah bekerja puluhan tahun, ketika pensiun dana pensiun tidak ada," tambahnya.
Untuk memastikan hal itu, tentu diperlukan adanya pengawasan yang baik. Untuk itu dilakukan konsolidasi agar pengawasan bisa dilakukan dengan baik.
"Apa juga tadi TNI-Polri. Kalau sampai Asabri, dijarah atau dirampok ya kan TNI-Polri kasian yang sudah kerja puluhan tahun tidak ada kepastian. Makanya kita konsolidasikan dicari figur yang bagus," terangnya.
(das/zlf)