Pada Oktober tahun lalu, negara ini menemukan cadangan gas alam baru yang jumlahnya mencapai hampir 400 juta barel kondensat. Nilainya mencapai US$ 40 miliar atau setara Rp 560 triliun.
Lapangan gas tersebut bernama Eram. Eram berlokasi di Teluk Persia, Barat Daya Provinsi Fars yang memiliki sekitar 19 triliun kaki kubik gas. Demikian kata Wakil Direktur Pelaksana National Iranian Oil Company (NIOC), Reza Dehghan dilansir CNN Oktober lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita punya potensi untuk menemukan cadangan minyak dan gas lebih banyak lagi dengan menggunakan teknik eksplorasi geofisika," ujar Dehghan.
Cadangan gas ini ditemukan di tengah kondisi Iran yang tak menguntungkan. Iran diganjar sanksi bertubi-tubi oleh AS yang bertujuan membatasi program nuklir mereka.
"Amerika tidak dapat menghentikan produksi minyak Iran. Sanksi juga belum bisa menghentikan industri minyak Iran. Kita aktif, kita hidup!" seru Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh.
Para pejabat Iran telah berulang kali mengatakan bahwa negara itu akan terus maju dengan rencana pengembangan energinya meskipun ada sanksi AS yang "berusaha melumpuhkan ekonomi negara itu," menurut laporan dari kantor berita semi-resmi Tasnim.
(zlf/ara)