Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro hari ini memanggil wanita yang akrab disapa Dina itu ke kantornya. Bambang bercerita Dina mengalahkan 3 metode konstruksi bentang panjang diusulkan oleh perancang dari Perancis.
Ketiga metode itu dianggap sulit dilakukan karena harus menambah tiang pancang di tengahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang mengaku kagum dengan Dina yang memiliki inovasi membangun jembatan LRT yang berada di Kuningan itu dengan konsep concrete box girder balanced cantilever sepanjang 148 meter tampa ada kolom penyangga dan berbentuk melengkung.
Menurut Bambang, desain itu merupakan inovasi cemerlang. Sebab untuk membangun jalur LRT melayang di perempatan itu sangat sulit dengan banyaknya konstruksi di bawahnya.
"Perempatan itu bukan hanya perempatan ramai tapi juga ada struktur line. Ada jalan tol, ada juga jalan non tol, perempatan yang sangat sibuk. Bahkan sekarang ada underpass. Dengan kerumitan struktur seperti itu ternyata Bu Dina menemukan caranya. Dengan tanpa menambah kolom di tengah perempatan itu," ujarnya.
(das/fdl)