Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, nantinya untuk menuju Bandara Kertajati akan melewati jalan Tol Cisumdawu sepanjang seksi I hingga III. Kemudian lalu lintas akan keluar lewat jalan nasional sampai menuju Bandara Kertajati.
"Kita pakai jalan tol tapi kemudian turun ke jalan nasional mulai seksi IV. Kita pakai jalan nasional dulu, kemudian ke Kertajati," ungkap Budi usai rapat koordinasi Tol Cisumdawu di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rapat koordinasi ini, pihaknya juga meminta Kementerian PUPR untuk membersihkan hambatan di jalan nasional yang akan digunakan. Dengan begitu waktu tempuh yang bisa mencapai 90 menit terpangkas menjadi 60 menit.
"Jadi kalau kita pakai jalan tol, kemudian turun ke bawah (jalan nasional), ke Kertajati itu bisa 97 menit. Tapi kalau jalan nasional ini sama jalan provinsi dhilangkan ganguan sampingnya oleh PUPR, ini bisa waktunya menjadi 61 menit. Itu yang dikejar sama kita," ungkap Budi.
Sebagai informasi Tol Cisumdawu seksi I menghubungkan Cileunyi ke Rancakalong sepanjang 10,57 km. Lalu seksi II dengan total panjang 17,05 km menghubungkan Rancakalong sampai Sumedang.
Seksi III menghubungkan Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,5 km. Sedangkan seksi IV sepanjang 8,20 km menghubungkan Cimalaka menuju Legok.
Kemudian, seksi V dari Legok ke Ujung Jaya dengan panjang 14,90 km. Terakhir, seksi VI dari Ujung Jaya ke Dawuan dengan panjang 6,06 km.
Hingga kini, seksi IV hingga VI tol Cisumdawu memang masih bermasalah lahannya. Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo menyebut ada masalah pada tanah wakaf di sekitar proyek tol.
"Ada memang permasalahan, ada tanah wakaf penggantian dilakukan cuma susah. Maka kita mau sinergi," ungkap Wempi.
(dna/dna)