Arab Minta Pasok Tenaga Kerja Non-skilled, RI Menolak

Arab Minta Pasok Tenaga Kerja Non-skilled, RI Menolak

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 08 Jan 2020 16:56 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi/ Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: Uji Medianti Sukma
Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memanggil Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Luhut meminta laporan soal tawaran lapangan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA).

Menurut Luhut UEA membuka lapangan kerja untuk warga negara Indonesia (WNI). Namun, Luhut menegaskan, harus tenaga kerja terampil atau dengan skill yang dikirim ke UEA, bukan tenaga kerja yang tidak memiliki kemampuan atau non skilled.

"Tadi bahas persiapan sama Abu Dhabi, kan dia nawarin lapangan kerja yang kita mau kan skilled labour, tapi mereka mau buka yang non skilled, ya kita nggak mau," ujar Luhut usai rapat di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pemerintah menghendaki tenaga kerja yang sudah punya skill untuk mengisi lapangan kerja yang ditawarkan UEA. Bahkan, kalau perlu UEA juga bisa melatih pekerja Indonesia sebelum bekerja di UEA.

"Jadi kita mau yang skill, kita mau supaya dia train orang sini di sini, untuk masuk ke sana," kata Luhut.

Ketika ditanya berapa banyak potensi lapangan kerja yang ditawarkan, Luhut tidak menjelaskannya secara rinci. Hanya saja, dia menegaskan jumlahnya mencapai ribuan orang.

"Bisa berapa ribuan lah," tutur Luhut.

Arab Minta Pasok Tenaga Kerja Non-skilled, RI Menolak





(hns/hns)

Hide Ads