Menanggapi hal tersebut ketua Satuan Tugas Waspada Investasi Tongam L Tobing menjelaskan pihaknya telah menghentikan kegiatan sejak Agustus 2019.
Lalu kenapa masih banyak masyarakat yang terjebak?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat kita sudah terlanjur top up uang dengan harapan bisa dapat motor, mobil, emas sampai berlian," kata Tongam saat dihubungi detikcom, Kamis (9/1/2019).
Dia mengungkapkan, padahal MeMiles menawarkan hasil investasi yang sangat tinggi dan tidak masuk akal.
"Mereka itu tergiur dengan iming-iming imbal hasil yang sangat tinggi, padahal yang ditawarkan tidak rasional," jelas dia.
Dari pemberitaan detikcom, modus yang digunakan oleh MeMiles adalah menarik masyarakat untuk menjadi member dan mendownload aplikasi MeMiles di handphone.
Kemudian topup minimal atau setoran awal sebesar Rp 50.000. Dari topup yang dilakukan, MeMiles menyebut bisa memberi bonus yang sangat fantastis dengan besaran bonus lebih tinggi dari uang yang ditopup.
(kil/dna)