Terkait hal tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya tengah berupaya untuk memitigasi hal tersebut melalui proses bisnis. Proses bisnis yang dimaksud yakni pembentukan holding hingga mendatangkan investor untuk menyehatkan Jiwasraya.
Dia pun berharap, masalah ini tak dibuat 'ramai'. Ia berharap masyarakat percaya dengan langkah yang ditempuh pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti kata Pak Menteri, Pak Erick Thohir, kita akan usahakan semua nasabah bisa dibayar dengan langkah yang kita ambil ini," sambungnya.
Dia bilang, jika masalah Jiwasraya dibawa ke mana-mana maka pemerintah akan kesulitan mencarikan investor.
"Kalau nanti ribut, dan diputar kemana-mana kan sudah jelas investigasi audit BPK, kalau dibikin rame sebagainya nanti malah usaha kita mencari investor itu bisa gagal," tambahnya.
Lantas, apa 'ramai-ramai' yang dimaksud? Saat disinggung pembentukan panitia khusus (pansus), Arya hanya menerangkan, pihaknya bisa dipanggil ke DPR setiap saat. Menurutnya, penyelesaian Jiwasraya sebaiknya dilakukan dengan mekanisme normal.
"Kita harapkan nggak jadi rame lah, kami toh bisa dipanggil setiap saat oleh DPR. Kalau nggak berjalan ini semua boleh saja panja silakan aja, tapi kalau proses berjalan biarkan berjalan dengan baik dengan mekanisme normal. BPK jalan baik, Kejaksaan juga jalan dengan baik, secara bisnis kami kerjakan baik. Jadi berjalan semua, kalau tadi nggak berjalan, silakan," tutupnya.
(ara/ara)