Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan derasnya modal asing ini terjadi karena kepercayaan investor terhadap pasar masih tinggi.
"Pada awal Januari 2020 ada inflow portofolio jumlahnya Rp 10,1 triliun," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (10/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan aliran modal masuk ini terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp10 triliun dan melalui pasar saham sebesar Rp 1,3 triliun.
Perry menambahkan, angka Credit Default Swap (CDS) Indonesia masih dalam batas rendah pada level 61,3 basis poin (bps) sehingga bakal meningkatkan kepercayaan pasar terhadap Indonesia.
"Mudah-mudahan inflow ini akan memperkuat stabilitas eksternal dan juga neraca perdagangan Indonesia pada triwulan I," ujar Perry.
Dia mengharapkan tingginya aliran modal masuk dapat menjaga stabilitas fundamental ekonomi sehingga menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun.
(kil/dna)