Mari Pangestu Direktur Bank Dunia, Omzet Rumah Sakit BUMN Rp 5 T/Tahun

Terpopuler Sepekan

Mari Pangestu Direktur Bank Dunia, Omzet Rumah Sakit BUMN Rp 5 T/Tahun

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 11 Jan 2020 17:29 WIB
Mari Elka Pangestu/Foto: Dikhy Sasra
Jakarta - Ada dua berita detikFinance yang mendapat perhatian dari pembaca. Pertama tentang Mari Elka Pangestu terpilih menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Kedua, Menteri BUMN Erick Thohir kaget mengetahui nilai omzet rumah sakit milik BUMN jika disatukan mencapai Rp 5 triliun per tahun. Terkait terpilihnya Mari Elka Pangestu, Bank Dunia menilai mantan menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini memiliki keahlian kebijakan dan manajemen yang luar biasa.

"Kami sangat senang menyambut Mari ke Bank dalam peran baru yang penting ini bagi institusi kami," ujar Presiden Bank Dunia David Malpass dikutip dari www.worldbank.org, di Jakarta Kamis (9/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengalamannya sebagai Menteri senior, kredensial yang diakui secara global sebagai seorang ekonom dan peneliti. Bersama dengan pengalaman kepemimpinannya yang luas dan keterlibatannya dalam forum-forum internasional utama tentang masalah-masalah pembangunan yang penting, akan sangat bermanfaat bagi pekerjaan mendesak kami di Grup Bank Dunia dalam mendukung luas Pertumbuhan berbasis dan pengentasan kemiskinan, " lanjut Malpass

Mari Pangestu mulai menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia mulai 1 Maret 2020. Sementara itu, melalui Twitter pribadinya @Mari_Pangestu, Mari mengucapkan terima kasih atas penunjukan tersebut. Ucapan itu ia tujukan kepada David Malpass serta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintah Indonesia atas dukungannya.

Ia berharap, dengan posisinya itu mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi khususnya di negara berkembang.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih @DavidMalpassWBG menunjuk saya di posisi ini. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada presiden @jokowi dan pemerintah Indonesia atas dukungannya. Saya berharap pengalaman saya di Indonesia dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di banyak negara berkembang," cuitnya dikutip detikcom, Jumat (10/1/2020).

Berita terpopuler selanjutnya tentang Menteri BUMN Erick Thohir yang kaget omzet rumah sakit BUMN Rp 5 triliun/tahun. Klik halaman selanjutnya

Mari Pangestu Direktur Bank Dunia, Omzet Rumah Sakit BUMN Rp 5 T/Tahun


Selanjutnya, berita terpopuler kedua, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bisnis rumah sakit BUMN akan dikonsolidasikan karena omzetnya terbilang besar, yaitu Rp 5 triliun per tahun. Bahkan angka tersebut membuat Erick kaget.

"RS BUMN sendiri punya revenue kalau dikonsolidasikan sekitar Rp 5 triliun revenue-nya. (omzet Rp 5 triliun) per tahun, kaget kan? saya saja kaget," kata Erick ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020).

Menurutnya angka tersebut memiliki potensi yang bagus. Oleh karenanya - BUMN perlu dikelola dengan fokus, bukan dikelola oleh BUMN yang bisnis utamanya bergerak di sektor lain.

"Nah ini kan cukup potensi. Sayang kan bisa difokuskan jadi expertise. Tidak perlu di bawah Pelni, Pertamina, Pelindo. Pelindo bisnisnya ada yang lebih pasti kok, perkapalan, pelabuhan dan lain-lain kok," jelasnya.

Begitu juga Pertamina yang menurutnya bisa fokus ke bisnis intinya dan tidak lagi memikirkan bisnis nya.

"Padahal fokus utamanya Pertamina kan migas. Pertamina punya 25 sumur yang harus dieksplorasi. Lifting sekarang turun. Nah hal-hal ini kita nggak mau auto fokus. Nah saya rasa ini akan jadi konsolidasi yang baik, jadi bisnis yang juga progresif dan bisa bersaing," tambahnya.

Hide Ads