Seiring dengan digenjotnya transaksi non tunai, bagaimana nasib uang logam dan kertas?
Direktur Eksekutif Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran (DPSP) BI Pungky Wibowo mengatakan, uang logam dan kertas tetap ada di tengah makin maraknya transaksi non tunai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasannya, transaksi non tunai tidak bisa menyasar seluruh lapisan masyarakat, sehingga keberadaan uang logam dan kertas tetap dibutuhkan.
"Nggak semua orang punya mobile phone (HP). Jadi uang itu tetap ada dan bertumbuh tapi tumbuhnya pelan banget," ucapnya.
Seperti diketahui, saat ini BI sedang gencar sosialisasi penggunaan transaksi non tunai. Upaya ini untuk menjadikan Indonesia sebagai negara mayoritas pengguna uang elektronik.
"(Pengguna) uang elektronik mayoritas harus diambil oleh orang Indonesia," tutur Pungki.
(hns/hns)