Pengusaha Kecewa Anies Bikin Rugi Rp 1 T karena Banjir

Pengusaha Kecewa Anies Bikin Rugi Rp 1 T karena Banjir

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 14 Jan 2020 14:21 WIB
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kampus IPB. (Rahel-detikcom)
Jakarta - Kantor Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta digeruduk oleh massa yang menuntut pertanggungjawaban atas penanganan banjir dan meminta untuk mundur dari jabatannya. Aksi tersebut akan dipimpin Politikus PDIP Dewi Tanjung hingga Abu Janda.

Di lain sisi, ada pihak yang membela Anies. Anggota DPD dari DKI Jakarta, Fahira Idris, bersama ormas Bang Japar menyiapkan 'Aksi Jaga dan Kawal Anies'. Aksi Dewi Tanjung Cs dan Fahira Idris akan digelar bersamaan di depan Balai Kota pada pukul 14.00 WIB.

Banjir kemarin menyebabkan sejumlah aktivitas ekonomi Jakarta lumpuh. Pelaku usaha dari Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) akan melayangkan surat kepada Anies Baswedan untuk bertemu. Pihaknya ingin melaporkan kerugian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan anggotanya mengalami kerugian besar karena berhentinya aktivitas ritel ketika banjir dan pascabanjir. Bahkan, menurutnya, omzet para pengusaha turun 50% di bulan Januari ini.

Ia mengungkapkan, ada tiga mal di Jakarta yang menanggung dampak banjir terparah, yakni Mal Cipinang Indah, Mal Taman Anggrek, Lippo Mal Puri.


"Total yang terkena banjir, aksesnya hampir semua di Jakarta kena imbas. Kalau yang sampai tutup itu Taman Anggrek, Cipinang, dan Lippo Mal Puri," paparnya kepada detikcom, beberapa waktu lalu.

Sementara itu Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang, menilai kerugian yang didapat karena banjir mencapai Rp 1 triliun.

"Jika kita kalikan selama 5 hari sampai suasana banjir, maka taksiran kerugian mencapai minimal Rp 675.270.000.000. Jika ditambah dengan kerugian langsung (taxi dan pedagang pasar sekitar Rp 370 miliar) perkiraan kerugian mencapai Rp 1.045.270.000.000," terangnya.

"Kerugian di atas belum termasuk kerugian material yang langsung dialami warga terkena banjir; mobil, motor, barang elektronik, sofa, surat-surat berharga dan perabotan rumah tangga yang angkanya juga bisa mencapai ratusan miliar. Ini adalah perkiraan, tidak ada data yang pasti," tambah Sarman.




(fdl/fdl)

Hide Ads