BP Jamsostek Bidik 23,5 Juta Peserta, Strateginya Begini

BP Jamsostek Bidik 23,5 Juta Peserta, Strateginya Begini

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 14 Jan 2020 17:51 WIB
Foto: Andhika Akbarayansyah/Infografis
Jakarta - BP Jamsostek menargetkan jumlah peserta meningkat jadi 23,5 juta tahun ini. Target tersebut diharapkan didominasi oleh usaha mikro kecil agar mendaftarkan dirinya sebagai peserta BP Jamsostek.

"Sebetulnya sekarang (pemberi kerja) wajib ikut. Kalau kita katakan UMKM banyak sekali, data dari Kemenkop. Memang posisinya saat ini yang berskala menengah besar hampir 90% sudah ikut (BP Jamsostek). Jadi tinggal menyasar mikro kecil. Inilah yang banyak belum ikut," kata Direktur Kepesertaan BP Jamsostek Ilyas Lubis usai menghadiri acara SIAPP82 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Target tersebut tentunya meningkat pesat dari target kepesertaan tahun 2019 yang hanya 20,8 juta. Ilyas menuturkan, dengan prediksi ekonomi membaik di 2020, maka harapannya peningkatan target yang signifikan itu dapat terealisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita optimistis ekonomi di tahun ini lebih baik. Jadi ini semua kita ikut optimisme pemerintah dengan tingkat investasi yang masuk begitu banyak, sehingga semua diarahkan ke sana, dan itu akan membuka lapangan kerja," terangnya.


Saat ini, total perusahaan yang telah mendaftarkan diri ke BP Jamsostek sebanyak 650.000. Sedangkan, total pekerja yang memperoleh manfaat sebanyak 54,5 juta pekerja.

Meski begitu, penambahan peserta baru setiap tahunnya biasanya diiringi dengan turn over. Maksudnya, ketika ada peserta baru masuk, terdapat juga peserta yang ke luar dari BP Jamsostek.

"Karena pola hubungan kerja kita ada yang kontrak, habis, keluar dulu, ambil jaminan hari tuanya, keluar dulu, masuk lagi. Jadi turn over gitu, sehingga di akhirnya kita sebut peserta aktif. Biasanya dari 23 juta yang tetap stay itu sekitar 1/4-nya lah. 25-30%. Yang lainnya keluar-masuk, keluar-masuk," tutup Ilyas.




(dna/dna)

Hide Ads