"Sebetulnya sekarang (pemberi kerja) wajib ikut. Kalau kita katakan UMKM banyak sekali, data dari Kemenkop. Memang posisinya saat ini yang berskala menengah besar hampir 90% sudah ikut (BP Jamsostek). Jadi tinggal menyasar mikro kecil. Inilah yang banyak belum ikut," kata Direktur Kepesertaan BP Jamsostek Ilyas Lubis usai menghadiri acara SIAPP82 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (14/1/2020).
Target tersebut tentunya meningkat pesat dari target kepesertaan tahun 2019 yang hanya 20,8 juta. Ilyas menuturkan, dengan prediksi ekonomi membaik di 2020, maka harapannya peningkatan target yang signifikan itu dapat terealisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, total perusahaan yang telah mendaftarkan diri ke BP Jamsostek sebanyak 650.000. Sedangkan, total pekerja yang memperoleh manfaat sebanyak 54,5 juta pekerja.
Meski begitu, penambahan peserta baru setiap tahunnya biasanya diiringi dengan turn over. Maksudnya, ketika ada peserta baru masuk, terdapat juga peserta yang ke luar dari BP Jamsostek.
"Karena pola hubungan kerja kita ada yang kontrak, habis, keluar dulu, ambil jaminan hari tuanya, keluar dulu, masuk lagi. Jadi turn over gitu, sehingga di akhirnya kita sebut peserta aktif. Biasanya dari 23 juta yang tetap stay itu sekitar 1/4-nya lah. 25-30%. Yang lainnya keluar-masuk, keluar-masuk," tutup Ilyas.
(dna/dna)