Angka ini tercatat naik 3,77% dibandingkan bulan sebelumnya November 2019. Sementara secara year on year (yoy) dibandingkan Desember 2018, angka ekspor tercatat naik 1,28%.
"Kenaikan ekspor dari November ke Desember di-drive oleh kenaikan ekspor migas yang naik 12,09% dan non migasnya 3,10%," kata Suhariyanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Neraca Dagang Diprediksi Masih Defisit |
"Year on year nya masih ada kenaikan ekspor tapi penyebabnya berbeda. Kalo yoy nilai ekspor migas dari Desember 2019 itu alami penurunan 31,93% sebaliknya untuk ekspor non migasnya naik 5,78%" sambungnya.
Suhariyanto bilang tren kenaikan ekspor Desember 2019 berbeda dengan Desember di dua tahun sebelumnya. Selain migas, ekspor non migas sektor pertanian mengalami kenaikan cukup tinggi secara year on year.
"Misal pertanian year on year-nya naik 24,35%. Ada beberapa komoditas pertanian pada bulanannya, misalnya buah-buahan, hasil hutan bukan kayu, tanaman obat aromatik dan rempah rempah, dan mutiara budidaya. Yoy- nya sarang burung, hasil hutan kayu," jelasnya.
(eds/dna)