Jokowi: Silakan Catut Nama Saya

Jokowi: Silakan Catut Nama Saya

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 15 Jan 2020 13:37 WIB
Jokowi: Silakan Catut Nama Saya. Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku namanya pernah dicatut oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia demi urusan investasi di tanah air.

Awalnya Jokowi menceritakan bahwa Kepala BKPM harus bisa merealisasikan investasi yang sudah masuk ke Indonesia. Selama ini, ada sekitar Rp 780 triliun investasi masuk ke Indonesia namun tidak bisa direalisasikan.

"Saya sudah titip investor dilayani dengan baik, sudah banyak investor yang datang ke kita tapi balik lagi, sudah datang di dalam pintu, ada Rp 780 triliun sudah di dalam," kata Jokowi saat menghadiri acara pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2019-2022, di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai Kepala BKPM, Jokowi menitipkan kepada Bahlil agar bisa melayani seluruh investor yang siap menanamkan uangnya di Indonesia. Jangan sampai, karena urusan kecil maka investasi itu batal masuk. Dia mencontohkan investasi di Banten hampir batal karena masalah pembebasan lahan yang tak kunjung selesai.

Untungnya kata Jokowi, investasi tersebut dapat direalisasikan meskipun harus mencatut namanya dulu.

"Di Banten selesai meskipun ancamannya bawa nama presiden, kalau ancam gubernur, bupati, wali kota bawa nama saya tapi masalahnya selesai, buat saya tidak ada masalah, akhirnya rampung," kata Jokowi.

"Dua minggu selesai di daerah sampaikan ke saya urusan pembebasan lahan sudah selesai. Urusan kaya gini banyak tidak bisa kita eksekusi karena kita banyak di atas dan tidak masuk ke masalah sesungguhnya," tambahnya.

Jokowi pun meminta Bahlil pantau investasi hingga ke lapangan dan diberikan pelayanan yang baik terhadap investornya. Jokowi mengaku tidak keberatan jika namanya dicatut demi memperlancar investasi.


"Urusan izin juga, lihat langsung ke bawah, gubernur langsung tanda tangan, tapi pakai nama saya. Nggak apa apa, Pak Bahlil sudah ngomong ke saya, ya nggak apa-apa," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan kepada pengusaha muda Indonesia bahwa pemerintah sedang membuat UU omnibus law atau UU 'sapu jagat'. Beleid itu nantinya akan merevisi 74 UU yang selama ini dianggap menghambat.

"Memang persoalan besar kita, regulasi kita 42.000 tumpang tindih yang ini akan kita selesaikan, minggu ini kita akan ajukan omnibus law ke DPR, ada 74 UU yang langsung kita revisi agar semua selesai, kalau kita ajukan satu-satu 50 tahun tidak akan selesai, 1 UU menyelesaikan 74 UU," katanya.




(hek/ang)

Hide Ads