Acara tersebut dihadiri oleh seluruh pelaku industri jasa keuangan, mulai dari pasar modal, perbankan, asuransi, dan beberapa kepala daerah.
"Kita miliki persoalan yang sudah sering saya sampaikan yang bertahun-tahun tidak bisa kita selesaikan, yaitu defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan," kata Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini meruwetkan kita semua," jelasnya.
Jokowi pun mengaku sudah memiliki upaya untuk mengatasi masalah tersebut lewat omnibus law. Menurut Mantan Wali Kota Solo ini draft RUU yang dikenal sapu jagat ini akan disampaikan secara resmi kepada DPR paling lambat pekan depan.
"Ada 79 UU yang akan kita revisi sekaligus. Di dalamnya ada 1244 pasal yang akan direvisi, yang itu kita lakukan karena pasal-pasal ini menghambat kecepatan kita dalam bergerak untuk respon perubahan-perubahan yang ada di dunia," katanya.
"Kalau UU kita kaku, perubahan yang ada tidak bisa kita respons dengan cepat. Kita tercegat aturan yang kita buat," tambahnya.
Jokowi mengaku seluruh kegiatan pemerintah saat ini seperti halnya menyusun UU sapu jagat demi meningkatkan kepercayaan investor baik dalam maupun luar negeri terhadap perekonomian nasional.
"Sebetulnya apa sih yang ingin dikerjakan pemerintah secara makro dalam setiap kegiatan yang kita lakukan? Sebetulnya hanya satu. Membangun kepercayaan, trust. Itu saja," ungkap dia.
(hek/eds)