Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan bahwa pihaknya saat ini terlalu banyak mengoperasikan sumur yang umurnya 40 hingga 50 tahun. Nanang mengatakan sumur tersebut memiliki kandungan air yang terlalu banyak.
"Kita ini ada mature field, kami banyak mengelola sumur yang umurnya 40-50 tahun tapi masih berproduksi. Rata-rata kandungan air dia atas 90%" ungkap Nanang saat rapat bersama Komisi VII DPR RI, Jakarta, Senin (20/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lagi fasilitas produksi Pertamina pun banyak yang sudah tua. Akhirnya, beberapa sumur ditutup karena fasilitasnya tidak bisa digunakan.
"Bagi kami adalah production facility sudah banyak yang mature sehingga reliabilitasnya di bawah 100%. Kami struggle sepanjang 2019, beberapa unplanned shutdown menjadi isu kami," kata Nanang.
Di tahun 2019 sendiri memang Pertamina EP tidak berhasil mencapai target lifting migas. Untuk minyak capaiannya hanya 96%, dan gas 92,5%. Targetnya, 85 ribu bopd minyak dan 810 MMSCFD gas. Pertamina hanya mampu memproduksi 82.179 per hari (Barel Oil Equivalent Per Day/BOEPD) minyak dan 75 MMSCFD gas.
(fdl/fdl)