Komentari Direksi dan Komisaris Garuda, Menhub: Orang Profesional

Komentari Direksi dan Komisaris Garuda, Menhub: Orang Profesional

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 23 Jan 2020 16:33 WIB
Foto: Menhub Budi Karya Sumadi (Lisye Sri Rahayu/detikcom)
Jakarta -

Garuda Indonesia resmi memiliki direksi dan komisaris baru usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah digelar Rabu kemarin (22/1/2020). Irfan Setiaputra resmi menjabat sebagai Direktur Utama.

Selain itu ada beberapa nama yang masuk ke dalam susunan komisaris. Di antaranya Triawan Munaf dan Yenny Wahid.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun buka suara. Soal petinggi baru Garuda Indonesia menurutnya pilihan Kementerian BUMN sudah tepat. Dia menyebut semua yang ditunjuk adalah profesional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya apresiasi penunjukan komisaris dan direksi Garuda adalah orang profesional. Saya harapkan direksi dan komisaris bisa menjalankan tugas dengan baik," ungkap Budi Karya ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).

Bahkan, besok susunan petinggi baru Garuda ini akan menyambangi Kemenhub bertemu dengan Budi Karya. "Iya itu sudah dilaporkan, besok jam 1 akan ke kantor saya bicara," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, pemilihan Direktur Utama Garuda memang urusan Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya dia hanya menyarankan key person alias direksi yang jadi kunci, mulai dari urusan maintenance, safety, hingga operasional.

"Ya kalo pak Irfan itu domainnya Kementerian BUMN untuk menunjuk Dirut. Kalau saya kan direktur safety dan direktur maintenance dan operasional. Itu sudah dilakukan assesment, itu tugas saya," kata Budi Karya.

"Untuk Dirut saya nggak nyalon," ungkapnya.

Budi Karya mengatakan Irfan sendiri punya kapasitas yang bagus sebagai Direktur Utama. Dirinya juga pernah diajak diskusi Erick soal penunjukan Irfan.

"Saya juga diajak diskusi, saya bilang kapasitasnya bagus. Sebenarnya pertimbangan apapun ya sama saja kembali ke BUMN, tapi menurut saya pak Irfan punya kapasitas," kata Irfan.

Komentari Direksi dan Komisaris Garuda, Menhub: Orang Profesional

Budi Karya meminta direksi dan komisaris Garuda lebih memperhatikan prinsip good corporate governance (GCG).

"Persoalannya adalah manajerial, ada beban masa lalu yang harus diselesaikan. Kedua adalah melakukan suatu klarifikasi atau change bagaimana GCG diterapkan di Garuda. Karena mungkin ini menjadi penting," kata Budi Karya

Kemudian, Budi Karya meminta agar Garuda juga bisa lebih banyak bersinergi dengan pihak lain. Misalnya, berkaitan dengan mendorong sektor pariwisata. Kalau perlu Garuda membuka diri untuk kerja sama.

"Lalu bagaimana membuat Garuda ke depan bisa bersinergi dengan kepentingan yang lain di Indonesia. Apakah berkaitan pariwisata, atau kegiatan ekonomi lainnya. Garuda juga harus memberikan ruang kepada stakeholder lain untuk dapat menjadikan Garuda sebagai partner," ungkap Budi Karya.

Budi Karya sendiri mengatakan soal teknis penerbangan, Garuda tidak banyak memiliki masalah. Bahkan berhasil on time performance (OTP) alias tingkat ketepatan waktu nomor wahid.

"Ya menurut saya lihat kalau masalah teknis Garuda nggak ada masalah. Karena Garuda mencapai OTP nomor 1 di dunia," sebut Budi Karya.


Hide Ads