.webp)
PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 2,1 triliun untuk 30 tahun ke depan. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk mengembangkan 4 bandara, yaitu Bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya), Bandara Radin Inten II (Lampung), Bandara HAS Hanandjoeddin (Belitung), dan Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu).
"Kita kan dapat konsesi sampai 30 tahun. Total investasi capex selama 30 tahun untuk empat bandara itu sekitar Rp 2,1 triliun," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (24/1/2020).
Awal menjelaskan, tahun 2020 ini pihaknya membutuhkan sekitar Rp 300-400 miliar dari nominal tersebut. Total tersebut akan digunakan untuk membangun terminal baru hingga perluasan gedung terminal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, untuk Bandara HAS Hanandjoeddin di Belitung. Di sana dana dibutuhkan untuk pembangunan gedung terminal baru. Bandara ini menjadi salah satu prioritas lantaran ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata di Belitung, yakni KEK Tanjung Kelayang.
"Paling prioritas Bandara Belitung karena ada pembangunan gedung terminal baru. Belitung jadi destinasi wisata, karena sudah ditetapkan menjadi KEK pariwisata," ucapnya.
Kedua, untuk Bandara Radin Inten II Lampung, rencananya akan dibuat perluasan gedung terminal dan pengembangan konsep aerocity.
Ketiga, untuk Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu. Tahun ini AP II bakal mendorong penuntasan pembangunan gedung terminal baru di bandara tersebut.
"Khusus bandara Bengkulu kami akan pastikan tahun ini menuntaskan gedung terminal baru. Sekarang 70%," tuturnya.
Keempat, untuk Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya. Belanja modal di bandara ini akan digunakan untuk optimalisasi lahan.
"Kalau tentang Bandara Tjilik Riwut akan kita prioritaskan untuk optimalisasi lahan," terangnya.
 |
(zlf/zlf)
