Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI hari ini menggelar rapat kerja dengan Bank Indonesia (BI). Wakil Ketua Komisi XI Eriko Sotarduga mengungkapkan rapat kerja dengan Anggota Dewan Gubernur BI terkait evaluasi kinerja tahun 2019 dan outlook perekonomian tahun 2020.
Dari pantauan detikcom, rapat dihadiri oleh Gubernur BI Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto dan Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi. Kemudian ada 10 anggota komisi XI DPR RI yang hadir di ruang rapat.
"Seperti yang kita ketahui, perekonomian yang turun drastis pada 2019 bisa mempengaruhi ekonomi Indonesia pada 2020. Karena itu saya minta bapak Gubernur BI untuk menjelaskan outlook perekonomian 2020," kata Eriko di ruang rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (27/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ramalan BI: Inflasi Januari 0,42% |
Dalam rapat, Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan perekonomian global tahun 2019 tidak ramah dan ada sejumlah tantangan yang perlu dicermati. Menurut Perry meskipun ekonomi global terus memburuk, namun prospek ekonomi Indonesia cukup membaik.
Perry juga menjelaskan inflasi 2019 yang tercatat 2,72%. Inflasi ini menurun dibandingkan periode 2018 sebesar 3,13%. Perkembangan ini menunjukkan inflasi selama lima tahun terakhir konsisten berada dalam kisaran sasarannya.
Inflasi yang terus menurun dan terkendali dalam sasaran dipengaruhi beberapa perbaikan struktural seperti peran ekspektasi inflasi yang makin besar dan terjangkar kepada sasaran inflasi, pengaruh nilai tukar, dan harga impor yang menurun, serta dampak rambatan kenaikan inflasi volatile food dan inflasi administered prices kepada inflasi inti yang berkurang.
Baca juga: BI Beri Sinyal Suku Bunga Bisa Kembali Turun |
Tekanan inflasi volatile food juga berkurang dipengaruhi sinergi kebijakan BI dan pemerintah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) sehingga dapat mengurangi tekanan gejolak harga pangan saat terjadi kenaikan permintaan dan/atau penurunan pasokan.
Sementara itu, inflasi administered prices tercatat rendah sejalan minimalnya kebijakan terkait tarif dan harga barang dan jasa yang diatur pemerintah. Ke depan, BI akan menjaga stabilitas harga sehingga inflasi IHK 2020 tetap terjaga dalam kisaran sasarannya sebesar 3,0Β±1%.
(kil/ara)