Imbas Corona: Permintaan Masker dari 400 Ribu Jadi 200 Juta/Hari

Imbas Corona: Permintaan Masker dari 400 Ribu Jadi 200 Juta/Hari

Zulfi Suhendra - detikFinance
Selasa, 28 Jan 2020 16:18 WIB
Penyebaran Novel Coronavirus (2019-nCoV) telah meluas ke sejumlah negara, termasuk Kamboja. Para siswa pun diimbau kenakan masker saat beraktivitas di sekolah.
Foto: AP Photo/Heng Sinith
Jakarta -

Masker bisa jadi produk paling banyak dibeli kala virus Corona menyebar dan menghantui penduduk bumi. Terutama di China, permintaan masker bisa mencapai 200 juta per hari.

Merebaknya virus Corona yang telah menewaskan lebih dari 100 jiwa ini meningkatkan kewaspadaan masyarakat China, negara asal virus ini. Di China sendiri, sudah ada lebih dari 4.000 kasus yang disebabkan virus Corona.

Di balik itu, ada bisnis yang diuntungkan. Produsen masker kebanjiran pesanan hingga berkali-kali lipat karena peristiwa ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/1/2020), permintaan untuk masker wajah di China melonjak dari yang biasanya hanya 400.000 sehari menjadi 200 juta sehari.

Situasi ini memaksa pabrik masker tetap beroperasi meski libur Tahun Baru China.

ADVERTISEMENT

"Situasinya ini sangat, sangat genting dari yang diketahui publik," kata General Manager Lanhine, Cao Jun, salah satu pabrik masker wajah di China.

"Saat ini ada 20 orang bekerja di pabrik, kita produksi terus 24 jam non stop. Kami beri mereka (buruh pabrik) gaji harian empat kali lipat dari hari biasa," ujarnya.
Baca juga: Virus Corona Acak-acak Ekonomi China

Cao memprediksi pabriknya akan menambah lini produksi pada 27 Januari 2020, setelah libur tahun baru selesai.

"Nanti akan ada 200 buruh yang bekerja di sini," tambahnya.




(zlf/dna)

Hide Ads