Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan kondisi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ke Komisi VI DPR. Erick mengatakan, Jiwasraya sangat sakit.
"Kondisi Jiwasraya saat ini tentu sangat sakit dan kesulitan yang memiliki kewajiban pembayaran klaim kepada pemegang polis sebesar Rp 16 triliun dan kekurangan solvabilitas Rp 28 triliun," katanya di Komisi VI Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Erick mengatakan, hal itu dikarenakan manajemen lama tidak menerapkan prinsip kehati-hatian dalam investasi. Sehingga, hal ini jadi pelajaran ke depannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang permasalahan Jiwasraya bukan permasalahan yang kita bisa bilang ringan, cukup panjang. Hal ini memang manajemen Jiwasraya, kembali bukan menyalahkan, sebelumnya itu tak kelola investasi dengan prinsip kehati-hatian," jelasnya.
"Ini juga jadi perhatian khusus buat kami ke depan proses investasi lain-lainnya harus diperketat," ungkapnya.
Kemudian, itu terjadi karena Jiwasraya menawarkan keuntungan yang tinggi pada nasabah.
"Manajemen Jiwasraya tawarkan produk asuransi bunga tinggi, jauh dari yang ada di pasar," tutupnya.
(eds/eds)