Bursa Saham Hong Kong Rontok 'Diserang' Virus Corona

Bursa Saham Hong Kong Rontok 'Diserang' Virus Corona

Alfi Kholisdinuka - detikFinance
Rabu, 29 Jan 2020 18:02 WIB
Enam Perusahaan China Dikeluarkan Dari Bursa Saham di Australia Di Tahun 2018
Foto: ABC Australia
Jakarta -

Wabah virus corona yang merebak ke berbagai negara telah menewaskan 132 orang di China. Lebih dari 6.000 kasus pun telah dikonfirmasi di seluruh dunia. Akibatnya pasar keuangan di berbagai negara ikut tertekan, terlebih di Hong Kong.

Indeks benchmark Hang Seng mencatat pasar Hong Kong anjlok hingga 3% pada pembukaan pasar dan berakhir di angka 2,3% pada hari pertama perdagangan saham. Hal itu terjadi karena banyak investor yang mengkhawatirkan penyebaran virus corona yang terus meningkat dan mengancam perekonomian global.

"Pasar Hong Kong kemungkinan akan terus terpuruk terutama karena pasar di China masih ditutup setelah tahun baru Imlek," ujar Analis Pasar Senior untuk Asia Pasifik di Oanda Jeffrey Halley, dilansir dari CNN Business, Rabu (29/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Halley juga menuturkan maskapai penerbangan utama Hong Kong Cathay Pacific yang mengurangi penerbangan ke dan dari China hingga akhir Maret mendatang berdampak buruk pada pembukaan saham.

"Akibatnya, saham Cathay Pacific bernama (CPCAY) turun 2,8% di Hong Kong pada hari ini," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, maskapai penerbangan China Timur, Air China dan China Selatan yang ada di Hong Kong ikut turun lebih dari 3%.

Meski demikian, ada saham yang tumbuh pada pembukaan perdagangan pertama ini. Misalnya perawatan kesehatan di Hong Kong, Laboratorium Venture Pharm meroket 230%, meskipun sekitar 37 sen Hong Kong sama dengan 5 sen AS. Sebab diketahui, perusahaan riset farmasi China ini sedang bekerja dengan kelompok riset klinis untuk mencoba mengembangkan obat untuk virus tersebut.




(eds/eds)

Hide Ads