Komoditas bumbu pangan seperti cabai, khususnya rawit dan merah besar masih tinggi di pasaran. Seperti di Pasar Mester Jatinegara, harga cabai terus mencekik di kisaran Rp 95.000 - Rp 100.000. Lantas apa yang jadi penyebab betahnya harga cabai ini?
Yusuf salah satu pedagang sayur dan bumbu di Pasar Mester Jatinegara mengatakan harga cabai tersebut sudah melejit sejak sebulan lalu. Ia pun menilai faktor cuaca berpengaruh terhadap pengiriman hingga berdampak pada tingginya harga cabai.
"Dari sananya memang sudah tinggi, jadi kita mau nggak mau jual dengan harga segini kan. Mungkin faktor cuaca juga, sering hujan banyak yang busuk jadi harganya tinggi," ujarnya saat ditemui detikcom, di Jakarta Timur, Kamis (30/1/2020).
Diketahui, wilayah Jakarta sendiri memang mengalami peningkatan suhu cuaca sejak awal tahun yang mengakibatkan beberapa daerah terdampak banjir. Bahkan, BMKG mencatat intensitas hujan yang tinggi ini masih akan berlanjut hingga bulan Maret mendatang.
Alhasil, Yusuf pun mengeluhkan terkait faktor tersebut. Menurutnya para pedagang mendapatkan banyak komplain dari pembeli karena tingginya harga cabai yang ditawarkan. Meski demikian, pembeli tetap membeli meskipun harus mengurangi kebutuhannya.
"Ya ada aja yang komplain, tapi kan kalau mereka punya usaha masakan tetap dibeli juga, paling dikurangi keperluannya," terang Yusuf.
Meski demikian, kata Yusuf untuk penjualannya masih normal. Sebab adanya pelanggan yang sudah rutin membeli di gerai. "Jadi untuk penjualan masih stabil lah kadang sepi kadang ramai," jelasnya.
(dna/dna)