Cegah Corona, Impor Pangan dari China Disetop

Cegah Corona, Impor Pangan dari China Disetop

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 31 Jan 2020 08:17 WIB
Merebaknya virus corona jenis baru membuat kawasan Beijing sepi dari aktivitas warga. Mereka memilih tinggal di dalam rumah guna antisipasi terjangkit virus itu
Ilustrasi Foto: AP Photo
Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa impor produk pertanian dari China ditunda sementara imbas merebaknya virus Corona di China. Hal itu sebagai langkah antisipasi oleh Indonesia.

"Di bidang pertanian dan karantina kita maju tiga step ke depan. Jadi kita tidak nunggu di pintu lagi. Jadi melakukan delay semaksimal mungkin impor yang masuk, delay tidak berarti menutup ya, delay namanya," kata dia ditemui di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Langkah kedua dalam rangka memperketat masuknya komoditas pertanian yang dipasok dari China, pihaknya melakukan isolasi terlebih dahulu sebelum dipersilahkan masuk.

"Yang kedua kalau ada datang barang jangan tunggu dia masuk, kita respons ke depan. Yang kedua dilakukan isolasi dulu. Yang ketiga baru sampai di pintu kita," sebutnya.

Terkait langkah tersebut, Limpo menegaskan pemerintah bukan berarti menutup seluruh produk impor pertanian dari Negeri Tirai Bambu.

"Saya tidak mau pakai bahasa itu. Bahasa itu tidak terlalu bagus untuk diplomasi perdagangan kita," sebutnya.

Sejak merebak virus corona di China, Mentan memang mulai memperketat masuknya komoditas pertanian dari negera tersebut.

Cegah Corona, Impor Pangan dari China Disetop

Limpo mengungkapkan, pengetatan dilakukan dengan pengawasan di pintu-pintu masuk barang impor seperti bandara dan pelabuhan.

"Sampai saat ini kita hanya lakukan pengetatan pintu masuk kita terhadap semua impor yang tentu saja dalam antisipasi terhadap daerah kita, atau negara tertentu yang kemungkinan akan terkontaminasi hal itu," kata Syahrul usai rapat kerja nasional (rakernas) pembangunan pertanian 2020 di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (27/1/2020).

Syahrul menuturkan, pihaknya menerapkan biosekuriti di seluruh bandara dan pelabuhan di Indonesia. Sehingga, ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir.

"Oleh karena itu, kekhawatiran berlebihan tidak perlu dilakukan walaupun antisipasi untuk pengetatan biosecurity lakukan di pintu masuk kita," paparnya.

Ia menegaskan, pengetatan ini berlaku baik semua produk makanan, contohnya buah-buahan.

"Semua jenis yang masuk, baik makanan, buah, dan lainnya," tegas Syahrul.

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto juga buka suara soal pengetatan impor akibat virus corona.

Agus Suparmanto menuturkan, pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meminta rekomendasi ketika harus dilakukan pembatasan terhadap impor dari negara terdampak corona.

"Kita nanti akan menyikapi dengan Kemenkes mengenai masalah itu. Jadi pembatasan-pembatasan lainnya juga kita akan lihat dan kita evaluasi karena kejadian sangat baru dan berkembang sangat cepat. Dan kita harus antisipasi," ujar Agus.

Menambahkan Agus, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana menjelaskan, antisipasi virus corona terhadap impor juga akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Kementan (Barantan).

Jika Barantan memberikan warning atas suatu produk yang diimpor, maka pihaknya akan memberikan tindakan khusus.

"Ya kita koordinasi dulu. Kalau dari Kementan ada warning kalau produk itu bisa membawa dampak khusus ya kita akan minta masukan dari merekalah. Kita akan berkoordinasi sama Barantan pastinya," tutup Wisnu.


Hide Ads