Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan pihaknya akan terus fokus terhadap pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia melalui transformasi digital. Pasalnya UMKM masih mengalami kendala untuk naik kelas.
"Kami menyadari dalam mendorong partisipasi masyarakat ikut dalam ekonomi kerakyatan tidak hanya dipengaruhi oleh pricing, namun pricing memiliki peran untuk mendorong kemajuan UMKM," ucap Sunarso dalam keterangannya, Jumat (31/1/2020).
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Pemimpin Redaksi Gathering di Kantor Pusat Bank BRI di Jakarta (30/01). Sunarso mengatakan, Bank BRI memiliki misi untuk melayani pelaku UMKM sebanyak mungkin dengan biaya semurah mungkin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BRI Hingga Pegadaian Buka Lowongan! |
"Misi tersebut dapat kita capai melalui go smaller, go shorter, go faster. Penetapan target market yang lebih kecil, perputaran pinjaman lebih cepat serta pemrosesan lebih cepat dan hal itu bisa kita capai melalui transformasi digital untuk mendapatkan efisiensi serta menciptakan value baru melalui new business model," ujarnya.
Hingga akhir Desember 2019, kata Sunarso, tercatat penyaluran kredit BRI mencapai Rp 907,4 triliun atau tumbuh 8,3% year on year, di atas rata-rata industri perbankan yang tumbuh sebesar 6,08%. Dari total pinjaman tersebut, 78% di antaranya disalurkan ke sektor UMKM dan targetnya proporsi tersebut meningkat hingga 80% di tahun 2022.
Sunarso juga kembali menekankan aspirasi Bank BRI di tahun 2022 menjadi The Most Valuable Bank in Southeast Asia dan Home to The Best Talent.
"Bank BRI bertujuan menciptakan value kepada shareholder dalam bentuk kinerja keuangan yang baik dan berkelanjutan, kepada nasabah memberikan layanan di atas ekspektasi, kepada karyawan dengan menyediakan tempat kerja yang kondusif untuk menumbuhkembangkan karier sesuai potensinya serta kepada masyarakat membawa CSR BRI Peduli melalui program 3P (pro planet, pro profit dan pro people)," imbuh Sunarso.
Sebagai informasi, program Pro planet dilakukan Bank BRI dengan konservasi kawasan sungai/sarana air bersih dan MCK serta penanaman pohon. Pro profit meningkatkan kapasitas pelaku UMKM melalui entrepreneurship, administrasi dan manajerial, akses go online serta good corporate governance, sedangkan pro people melalui bedah rumah dan beasiswa Indonesia Cerdas.