Namanya Terseret Geger Kasus Jiwasraya, Tahir: Terkutuklah Saya!

Namanya Terseret Geger Kasus Jiwasraya, Tahir: Terkutuklah Saya!

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 01 Feb 2020 07:30 WIB
Dato Sri Tahir
Foto: Herianto Batubara
Jakarta -

Panitia Kerja (Panja) Jiwasraya Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bakal memanggil salah satu orang terkaya di Indonesia, Dato Sri Tahir untuk mendalami kasus perusahaan asuransi pelat merah tersebut.

Tahir adalah putra asli Surabaya yang masuk 10 besar daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes tahun 2019. Tahir memiliki kekayaan hingga US$ 4,8 miliar atau setara dengan Rp 67,2 triliun (kurs Rp 14 ribu).

"Jadi gini, kan ada pembicaraan di antara teman-teman Panja Komisi VI, kita kan mau adakan rapat internal lagi, untuk menyusun agenda baru kan siapa yang akan dipanggil. Dari berbagai pembicaraan informal dengan teman-teman anggota Panja Komisi VI ada ide untuk kita panggil Dato Sri Tahir," kata Anggota Panja Komisi VI DPR Fraksi Gerindra Andre Rosiade saat dihubungi detikcom, Jumat (31/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya pun akan segera mengadakan rapat internal terkait rencana pemanggilan Tahir. Rencananya rapat dilakukan pada Senin atau Selasa depan. Setelah rapat maka akan disesuaikan jadwal anggota panja dengan Tahir. Yang pasti lebih cepat lebih baik.

"Kalau misalnya sudah sepakat hari ini misalnya, kapan kita rapat misalnya hari Senin atau Selasa, sepakat nih, kita kirim surat (untuk Tahir) segera lah. Kan kita ingin berpacu dengan waktu juga supaya kasus Jiwasraya ini cepat selesai," terangnya.

ADVERTISEMENT

"Kita mau panggil orang-orangnya yang ditengarai punya hubungan dengan Jiwasraya, gitu," tambahnya.

Bos Mayapada tersebut akan diminta keterangannya terkait dugaan yang mencuat di publik bahwa dia memiliki hubungan dengan salah satu tersangka kasus Jiwasraya, yaitu Benny Tjokrosaputro (Bentjok).

Benny adalah Direktur Utama PT Hanson International Tbk (MYRX). Sebelumnya Benny merupakan komisaris utama perusahaan tersebut.

"Kita membaca di berbagai media sosial kan ada yang mencoba menghubung-hubungkan Dato Sri Tahir ini dengan saudara Bentjok kan, Benny Tjokro. Untuk itu kan seluruh hal yang berhubungan dengan Jiwasraya tentu menjadi perhatian kita kan. Nah untuk itu kita ingin mendapatkan informasi yang lebih utuh dan klarifikasi. Makanya kita akan undang Dato Sri Tahir," kata Andre saat dihubungi detikcom, Jumat (31/1/2020).

Namun Andre menegaskan bahwa sifatnya baru dugaan kalau Tahir memiliki hubungan dengan tersangka kasus Jiwasraya itu.

"Jadi yang tadi Dato Sri Tahir itu ada dugaan ya. Jangan lupa, ada dugaan Pak Dato itu punya hubungan dengan Benny Tjokro. Makanya kita butuh klarifikasi dan informasi yang lebih utuh. Jadi ada wacana teman-teman di anggota panja untuk memanggil yang bersangkutan," ujarnya.

Tahir sendiri mengatakan bahwa Benny merupakan nasabah bank miliknya, Mayapada Bank. Selain itu ayah Benny merupakan kerabatnya.

"Dia (Benny) nasabah kita, iya. Saya kenal orang tuanya, iya," kata Tahir saat dihubungi detikcom, Jumat (31/1/2020).

Namun dia tidak ada kedekatan dengan Benny. Sementara dengan ayahnya, Tahir mengatakan ada kedekatan.

"Saya dekat sama almarhum ayahnya. Kalau saya sama dia (Benny) beda generasi. Dia anak muda, saya sudah tua," jelasnya.

Lalu apakah ada kaitannya skandal Jiwasraya dengan dirinya? Tahir secara tegas menjawab dirinya tak ikut-ikutan dalam masalah tersebut.

"Saya mohon maaf ya, saya kalau menggunakan kata yang agak sedikit keras ya, saya terkutuk lah saya dalam hidup ini kalau saya ada kasus dengan pemerintah, kasus dengan negara, menipu negara. Saya nggak. 68 tahun saya hidup di sini, saya tidak pinjam bank pemerintah, saya tidak ada proyek pemerintah, ya saya berusaha kerja yang baik ya," jelasnya.

"Sejauh ini bapak bisa investigasi saya. Jiwasraya itu kantornya di mana saya nggak tahu," tambahnya.


Hide Ads