Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Januari 2020 sebesar 0,39%. Inflasi utamanya disebabkan makanan dan minuman serta rokok.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan andil makanan, minuman, dan tembakau terhadap inflasi Januari sebesar 0,41%. Cabai merah dari kelompok makanan memberikan andil 0,13%, cabai rawit andilnya 0,05%, hingga rokok dengan andil 0,06%.
"Komoditas yang dominan andil inflasi pertama cabai merah andilnya 0,13%, cabai rawit andilnya 0,05%, ikan segar dan minyak goreng masing-masing 0,04%, beras 0,03%, rokok kretek filter, rokok putih masing-masing 0,06%. Ada beberapa sayuran yang kontribusinya 0,01%" katanya di kantor pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BPS Catat Inflasi Januari 0,39% |
Sebaliknya, komoditas yang menyumbang deflasi pada bulan lalu di antaranya daging ayam ras dengan andil 0,03%, telur ayam ras dengan andil 0,01%, dan tembakau dengan andil 0,41%.
"Komoditas dominan sumbang deflasi, daging ayam ras harga turun andilnya 0,03%, telur ayam ras andilnya 0,01% jadi itu yang membuat makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,41%" ujarnya.
Kemudian sektor transportasi terjadi deflasi 0,87% dengan sumbangan 0,11%. Deflasi terjadi karena penurunan harga tiket pesawat dengan andil 0,07%.
"Penurunan tiket terjadi di 58 kota, paling tinggi Padang, Palangka Raya sampai 16%, Manado, Tual turun 14% itu yang memberikan andil kepada deflasi 0,07%" tuturnya.
Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) juga menyumbang andil terhadap deflasi dengan andil 0,06%.
"Penurunan Pertamax 92 dan Turbo sehingga andil bensin 0,06%, itu yang menyebabkan transportasi deflasi 0,89%," ujarnya.
(ara/fdl)