Pemerintah memutuskan menunda seluruh penerbangan dari dan ke seluruh wilayah China. Alasannya untuk mencegah penyebaran virus Corona ke tanah air.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, keputusan itu diambil setelah para menteri melakukan rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setelah diputuskan penundaan itu berlaku sejak Rabu pukul 00.00 WIB.
Tak hanya angkutan udara, kebijakan itu juga berlaku untuk angkutan laut. Pemerintah menunda pelayaran dari dan ke China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita bicara tentang mengapa itu dilakukan dan bagaimana dilakukan, Kemenhub mengacu kepada koordinasi dari pada me-manage bahaya corona dengan leading sektor Kemenkes dan Kemenlu," ujarnya di Kemenhub, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Lalu, berapa kerugian yang diderita maskapai imbas kebijakan ini?
Pemerintah sendiri akan terus melakukan rapat antar sektoral guna membahas dampak ekonomi dari keputusan yang diambil tersebut seperti ke industri pariwisata dan penerbangan. Termasuk dampaknya kepada ekonomi secara keseluruhan.
"Dalam dua-tiga hari mendatang kita akan membahas dalam rapat hal-hal yang berkaitan dengan akibat-akibat ekonomi dari kegiatan penundaan penerbangan dari dan ke China. Oleh karenanya daya menugaskan Dirjen Udara dan Laut untuk membatasi. Kami akan laporkan dalam suatu ratas. Kita akan bahas bagaimana upaya kita," tuturnya.
Budi mengatakan, pemerintah mengambil keputusan penundaan penerbangan dari dan ke China itu lantaran mengacu pada rekomendasi yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO).
"Dalam hal menentukan bahwa bagaimana tingkat bahaya virus kita sepakat WHO kita pakai sebagai acuan. Sehingga saya mengeluarkan rekomendasi maka kami melaporkan kepada presiden dan kemarin diputuskan tidak dilaksanakan penerbangan dari dan ke China," tambahnya.
(das/eds)