Airlangga Gelar Rapat Penanggulangan Corona, Ini Hasilnya

Airlangga Gelar Rapat Penanggulangan Corona, Ini Hasilnya

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 03 Feb 2020 19:30 WIB
Padatnya aktivitas warga di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, membuat PT KCI melakukan sosialisasi terkait virus corona.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju rapat terkait dampak virus corona terhadap perdagangan dan pariwisata Indonesia.

Rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dihadiri Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Momon Rusmono dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto.

Usai rapat, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pemerintah akan membuka layanan hotline terkait virus corona. Hal ini untuk mencari tahu informasi lebih lanjut terkait virus corona agar informasi yang di dapat tidak simpang siur dan menimbulkan hoaks.

"Bagaimana kalau ada orang yang bertanya dan sebagainya sehingga masyarakat yang memerlukan informasi akan jelas harus menelepon siapa dengan nomor (telepon) berapa," kata Retno usai rapat dampak corona di kantor Airlangga, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2020).

Retno tidak menyebutkan secara gamblang sektor-sektor mana saja yang akan disediakan hotline. Hasil rapat ini akan dilaporkan terlebih dahulu ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, ia mencontohkan terkait informasi sejumlah maskapai.

"Kita membentuk hotline di setiap isu. Misalnya isu yang terkait dengan masalah maskapai itu hotlinenya kepada siapa dan sebagainya sehingga masyarakat yang memerlukan informasi akan jelas harus menelepon siapa dengan nomor berapa. Intinya itu, detailnya harus kita laporkan dulu pada pak Presiden (Jokowi) sebelum kita bisa laporkan kepada publik," ucapnya.

Selain itu, yang juga jadi pembahasan dalam rapat ini adalah, pemerintah akan mengkaji lebih dalam terkait dampak virus corona. Dikatakan Retno, salah satu dampak yang pasti terasa adalah sektor pariwisata Indonesia.

"Saat kita bicara mengenai wisatawan pasti yang terdampak nomor satu adalah manusia, maka yang terdampak sudah pasti pariwisata," terangnya.

Tidak hanya berdampak terhadap jumlah wisatawan Tiongkok, virus corona ini bisa menyebabkan penurunan wisatawan dari negara lain karena setiap orang kemungkinan membatasi kepergiannya.

"Pariwisata tentunya tidak hanya dari Tiongkok tapi kita sudah harus menghitung dampaknya terhadap situasi psikologis dari negara lain karena adanya situasi ini tiap-tiap manusia sudah membatasi untuk melakukan pergerakan sehingga itu pasti ada dampaknya terhadap pariwisata," ungkapnya.

Airlangga Gelar Rapat Penanggulangan Corona, Ini Hasilnya



(dna/dna)

Hide Ads