Peran BUMN Kembangkan Kawasan Industri Dinilai Masih Minim

Peran BUMN Kembangkan Kawasan Industri Dinilai Masih Minim

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 03 Feb 2020 21:32 WIB
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo
Foto: Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo (Vadhia Lidyana/detikFinance)
Jakarta -

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, peran BUMN kawasan industri masih sangat minim. Dalam paparannya, market share kawasan industri BUMN hanya 4,4% dibanding kawasan industri nasional.

"Kalau kita lihat profil BUMN saat ini harus diakui saat ini skalanya kecil sekali," katanya di Komisi VI DPR Jakarta, Senin (3/2/2020).

Adapun BUMN yang mengelola kawasan industri yakni PT Kawasan Industri Medan (Persero) dengan luas lahan 1000,8 ha, PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero) 170,5 ha, PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) 675 ha, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) 250 ha dan PT Kawasan Industri Makassar (Persero) 330 ha. Secara total, luas kawasan industri BUMN 2.426,3 ha.

Pria yang akrab disapa Tiko ini mengatakan, tantangan pengembangan kawasan industri ialah harga lahan yang mahal.

"Tantangan terbesarnya untuk memperluas skala kawasan ini, kalau kita buka kawasan baru adalah harga tanah sudah mahal, sudah memang tidak jadi rahasia. Begitu ditetapkan satu kawasan, menjadi PSN, kemudian ada penloknya (penetapan lokasinya), harga tanah langsung jadi naik," paparnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bukan hanya harga, yang menjadi tantangan ialah pengelolaan lahan. Serta, pengembalian modal yang butuh waktu lama.

"Ini jadi chalange ke depan kalau kita ditugaskan kawasan baru, ditetapkan capex pembelian tanah mahal dan tentunya pengembalian panjang sekali. Karena mulai dari beli tanah, kemudian mengolah lahan jadi dan pasarkan, sampai datang yang masuk itu jangka waktunya panjang," jelasnya.




(dna/dna)

Hide Ads