Nawal Nely, Profesional yang Ditarik Erick Thohir ke BUMN

Nawal Nely, Profesional yang Ditarik Erick Thohir ke BUMN

Soraya Novika - detikFinance
Selasa, 04 Feb 2020 17:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir bahas kasus Asuransi Jiwasraya bersama Komisi VI DPR. Erick buka-bukaan soal penyelesaian sengkarut PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir melantik beberapa pejabat baru di lingkungan kementerian pada Selasa ini (4/2/2020). Salah satunya adalah Nawal Nely sebagai Deputi Keuangan dan Manajemen Risiko.

Nawal Nely merupakan satu-satunya profesional yang masuk dalam daftar 'tangan kanan' baru Erick di Kementerian BUMN.

Menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, masuknya Nawal Nely ke tubuh perusahaan pelat merah itu ialah untuk mengawal laporan keuangan BUMN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu Nawal dari EY ditugaskan untuk menangani manajemen risiko terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di BUMN. Jadi agar nanti bagaimana supaya bagusnya laporan keuangan itu sesuai dengan cashflow dari perusahaan BUMN," ungkap Arya ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Namun, Arya enggan banyak berkomentar saat penunjukan Nawan yang berasal dari luar pemerintahan itu dikaitkan langsung dengan upaya menghentikan kebiasaan window dressing.

ADVERTISEMENT

Window dressing adalah istilah terhadap fenomena mempercantik laporan keuangan (lapkeu) yang kerap dilakukan suatu perusahaan demi menarik investor, seperti yang sempat dilakukan PT Garuda Indonesia dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) beberapa waktu lalu.

"Jangan dikaitkan ke sana dulu, tapi intinya supaya aset bertambah, cashflow nya juga harus bagus, karena kan kita tau kalau mau mengembangkan usaha, cashflow itu jadi sangat penting, kalau cashflow nya kuat maka pengembangan usaha akan makin kuat, makanya di sini perlunya ada nya deputi ini," ungkapnya.

Untuk diketahui, Nawal Nely saat ini masih menjabat sebagai Indonesia Oil & Gas Transaction Advisory Services Leader di EY Oil and Gas.

Mengutip profilnya di LinkedIn, lulusan sarjana akuntansi UGM dan magister di INSEAD ini berkarier di EY Oil and Gas sejak 12 tahun lalu, dari posisi manager pada 2007 hingga menjadi partner.

Sebelumnya dia menjadi manajer di NBK (2005-2006), Senior Analis EY (2002-2004), dan Associate di The Boston Consulting Group (BCG) pada 2001-2002). Ia juga pernah bekerja di Indosuez W I Carr Securities sebagai equity analyst.




(eds/eds)

Hide Ads