Menurutnya, saat ini pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah memperkuat fundamental ekonomi Indonesia.
Perbaikan di iklim investasi diwujudkan dengan reformasi fiskal, moneter, dan struktural yang digarap pemerintah.
"Let me just give you 3 reasons kenapa Indonesia pilihan tepat untuk investasi. Pertama sinergi yang kuat melalui kebijakan monetary, fiscal. Kedua, reformasi struktural, ketiga, inovasi. Tiga hal ini adalah alasan Indonesia bisa bertahan," kata Perry di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Selain itu, dengan stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 di atas 5%, menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat apalagi di tengah maraknya tekanan global.
Begitu juga dengan tingkat inflasi yang masih di bawah 3%. Ia menilai, angka tersebut membuktikan kebijakan pemerintah berhasil meski adanya gejolak harga-harga komoditas.
"Di Januari angka inflasi terendah yang pernah dicatat dalam 5 tahun terakhir. Ini menjadi salah satu bukti dari kredibilitas koordinasi kebijakan ekonomi yang telah dilakukan," tegas dia.
Tak lupa juga dengan transformasi ekonomi yang tengah dilakukan mengingat kini begitu pesat perkembangan digital.
"Hal ini menjadi salah satu hasil dari reformasi struktural. Inovasi yang Indonesia lakukan dalam ekonomi digital. Yang akan saya bicarakan lebih lanjut nanti bagaimana bank sentral berperan dalam digital economy," pungkasnya.
(hns/hns)