Menggandeng PT Rekayasa Industri (Rekind), Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas segera merealisasikan proyek pembangunan pipa transmisi gas Cirebon-Semarang sepanjang 255 km. Realisasi ini diwujudkan melalui groundbreaking yang digelar di Rest Area Tol KM 379A, Ruas Tol Semarang-Batang pada Jumat (7/2/2020).
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa menargetkan pembangunan proyek pipa tersebut dapat selesai dalam 24 bulan ke depan. PT Rekind pun diminta untuk menyelesaikan proyek tersebut sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
"Hari ini kita buktikan dengan komitmen dari PT Rekind, kita wujudkan yang wacana selama 14 tahun, hari ini kita mulai. Dan kita saksikan PT Rekind bisa selesaikan (pembangunan pipa) dalam waktu 24 bulan. Jadi tanggal 7 Februari 2022, paling lambat nanti Pak Jokowi atau Menteri ESDM mesti meresmikan," ujar Ifan, sapaan akrabnya dalam acara Groundbreaking Proyek Pembangunan Transmisi Gas Ruas Cirebon-Semarang di Rest Area Tol KM 379A Ruas Tol Semarang-Batang, Jumat (7/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ifan mengaku optimis target pembangunan dalam waktu 2 tahun tersebut dapat diselesaikan oleh Rekind. Dengan proyek investasi mencapai Rp 2,3 triliun, ini ia mempercayai Rekind yang bisa menggarap proyek lebih besar di Indonesia yang mencapai Rp 60 triliun.
"Saya yakin (tepat waktu), karena PT Rekayasa Industri itu setahu saya kontraknya saja memenangkan proyek-proyek yang ada di Indonesia mencapai Rp 60 triliun. Jadi kalau hanya Rp 2,3 triliun sampai Rp 3 triliun itu kecil bagi Rekind. Tapi kita minta dibuktikan. Karena ini baru yang pertama kali Rekind masuk ke investasi di sektor hilir migas, khusus pipanisasi. Jadi selamat datang di dunia pipanisasi," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Rekayasa Industri, Yanuar Budinorman mengatakan jalur yang akan digunakan untuk membangun pipa transmisi tersebut adalah lewat jalan tol Cirebon-Semarang. Pihaknya juga telah melakukan survei dan investigasi di semua titik yang ada.
![]() |
"Kita juga koordinasi dengan pihak Jasa Marga dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), sehingga pelaksanaan ini akan semakin lancar," ucap Yanuar.
Kalau dilihat dari panjang pipa yang mencapai 255 km, lanjut Yanuar, hanya 8 km yang menggunakan jalur kota. Sementara sekitar 247 km melalui jalur tol.
"Kita juga sudah punya tahapan rencana-rencana sampai dengan 24 bulan. Tahap saat ini masuk ke engineering detail. Dari pengalaman kita, kita dapat menyelesaikan ini secara tepat waktu," ujarnya.
"Tidak usah khawatir, proyek ini dibangun 25 meter dari badan jalan tol, 3 meter kedalaman dan ditimbun dengan tanah dan pasir. Sehingga diharapkan tidak terjadi kebocoran dan lain-lain," imbuhnya.
(akn/eds)