Belum Setahun Tarif Ojol Mau Naik Lagi, Masih Mau Pakai?

Belum Setahun Tarif Ojol Mau Naik Lagi, Masih Mau Pakai?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 09 Feb 2020 06:20 WIB
Tarif baru batas bawah dan batas atas ojek online telah berlaku sejak Senin (2/9/2019). Tarif diatur berdasarkan zonasi.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Belum sampai setahun setelah penerapan tarif baru ojek online alias ojol, kini angkanya akan mengalami penyeseuaian kembali. Kenaikan tarif tersebut rencananya akan diterapkan di zona Jabodetabek. Nantinya, tarif akan berada di kisaran Rp 2.500 per kilometer.

Jika tarif sudah naik, apakah pengguna masih akan tetap setia? Atau justru meninggalkan ojol dan beralih ke transportasi lain?

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai kenaikan tarif ini berpotensi mengurangi jumlah penumpang. Pasalnya selama ini masyarakat yang menumpang ojol membandingkan tarif yang lebih murah antara ojol dan angkutan umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau tarif naik itu kan sensitif, masa naik terus. Apalagi sekarang angkutan umum sudah mulai banyak, ini bisa jadi hambatan untuk perkembangan ojol," kata Djoko saat dihubungi detikcom, Sabtu (8/2/2020).

Dia mengungkapkan, perkembangan angkutan umum seperti bus gratis, bus TransJakarta, bus antar kota hingga kereta commuter line, MRT hingga LRT yang sebentar lagi jadi akan membuat masyarakat beralih.

ADVERTISEMENT

"Memang angkutan umum ini ya perlu waktu yang lebih banyak, tapi jauh lebih murah dan nyaman. Jadi harusnya kenaikan ini juga memiliki pertimbangan lain," jelas dia.

Sebelumnya Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani mengatakan bahwa para driver ojol meminta tarif batas bawah menjadi Rp 2.500/kilometer (km) dari sebelumnya Rp 2.000/km.

Namun untuk tarif tersebut, Yani menyebut masih akan dibahas dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), karena tarif ojol menyangkut dengan kemampuan masyarakat untuk membayar.

"Tapi Rp 2.500 belum didiskusikan ke YLKI, karena mereka yang lihat dari sisi masyarakat, sehingga ada titik temunya," kata Yani.

Menimbang rencana tersebut, apa perlu tarif ojol di Jabodetabek dinaikkan? detikcom membuka polling dengan cara memilih setuju atau tidak setuju dengan rencana tersebut dan berikan alasannya pada kolom komentar.

Poling dibuka sejak Jumat malam (7/2/2020) pukul 19.00 WIB, dan ditutup pada Sabtu (8/2/2020) pukul 18.30 WIB. Hasilnya, sebanyak 266 pembaca mengikuti polling. Dari jumlah itu sebanyak 207 pembaca menolak kenaikan tarif ojol. Sedangkan 59 sisanya mendukung tarif ojol naik.

Mereka yang menolak kenaikan tarif ojol, di antaranya Gesyanyda yang mengatakan tidak setuju karena transportasi online sangat penting dan juga aman.

"Kalau tarif dinaikkan akan menjadi beban tambahan untuk biaya transportasi sehari-hari. Mohon dipertimbangkan kembali untuk hal kenaikan tarifnya. Terima kasih," katanya.

Ada pula Nha.716 yang menolak tarif ojol naik.

"Alasannya Lucu aja ada aplikator baru ngasih harga murah mereka malah demo. sekarang minta tarif naik.. mau naik setinggi puncak himalaya juga kalau ngak ada yang order bakalan tekor.. yang perlu itu ridernya di batasi sehingga kesejahteraan mas ojol meningkat. tarif naik yang untung mah aplikator. tukang ojek tetap aja dapat 1 atau 2 penumpang ngak nutup kebutuhan sehari hari,"

Selain itu pembaca dengan inisial MiniTikus juga menolak tarif ojol naik.

"Sudah pasti ditinggalkan. Saya saja yg dulu sering naik taxi online sekarang dah jarang banget sejak naik ngga kira2. Yang pasti beberapa ojol akan gantung helm karena kurang penumpang, dan ojol yg tersisa akan tetap survive karena ada keseimbangan lagi antara ojol dan penumpang yg masa bodoh dengan tarip. Ini namanya teman makan teman," katanya.

Sementara itu, mereka yang setuju tarif ojol naik juga punya alasan sendiri. Contohnya Abdur Rakhman.

"Setuju .... Klw bisa Pihak Custamer iuga dikasih Potongan Promo Jng Cuma Pihak Aplikator aja Yg di Untungin . .. Pihak Aplikator dah Di kasih Untung akan tetapi dgn Alasan ga Jelas Banyak Driver yg kena Suspent," tulis Abdur.

Pembaca dengan inisial PulauKapuk juga setuju tarif ojol naik.

"Setuju... soalnya incentive ojol motor /mobil dah turun...� dulu murah krn bonus jg gede ke driver...� Klu gk setuju krn mahal, ywd cicil motor," katanya.



Simak Video "Video: Adian Napitupulu Desak Potongan Ojol Cuma 10%"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads