Wabah virus Corona di China telah menumbangkan aktivitas perekonomian hingga merugikan ekonomi dunia. Virus ini pun bisa makin mematikan pertumbuhan ekonomi dunia jika banyak perusahaan masih terus menghentikan aktivitasnya.
Kepala Ekonom Grup di Capital Economic Neil Shearing mengatakan virus Corona memiliki potensi yang dapat menyebabkan ekonomi dan pasar dunia lebih parah. Mengingat virus ini tidak terprediksi sebelumnya.
"Tetapi skala dampak pada akhirnya akan ditentukan oleh bagaimana virus menyebar dan berevolusi, yang hampir tidak mungkin untuk diprediksi, serta bagaimana pemerintah merespons," ujar Neil dikutip dari CNN Business, Senin (12/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ekonom menuturkan tingkat gangguan ekonomi saat ini pada dasarnya masih dapat dikelola. Jika jumlah kasus virus corona mulai melambat dan pabrik-pabrik China segera dibuka kembali.
Apabila hal ini dilakukan tentu akan menjadi pukulan baik bagi ekonomi China pada kuartal pertama dan lonjakan pertumbuhan pada ekonomi global. Namun, jika virus terus menyebar dan berbagai perusahaan besar masih tumbang, kerusakan ekonomi dunia akan meningkat dengan cepat.
Menurut sebuah studi oleh Bank Dunia, pandemi yang parah dapat menyebabkan kerugian ekonomi setara dengan hampir 5% dari PDB global, atau lebih dari US$ 3 triliun. Kerugian dari pandemi flu yang lebih lemah misalnya, seperti virus H1N1 2009, menghapus 0,5% dari PDB global.
"Ini bisa terus tumbuh dalam ruang lingkup dan besarnya. Dan ini bisa berakhir menjadi sangat, sangat besar, dan sangat, sangat serius. Namun, kami tidak dapat memproyeksikan itu sekarang," jelas Penasihat Senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional William Reinsch.
(eds/eds)