.webp)
Keberadaan agen branchless banking milik Bank BRI atau biasa disebut agen BRILink nyatanya tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat desa dan pelosok atau daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), tetapi juga masyarakat perkotaan. Mereka sangat terbantu dengan kehadiran para agen BRILink dalam kaitannya mendekatkan layanan keuangan yang terintegrasi.
Salah satu contoh nyata hal tersebut yakni kisah Teggy, yang menjadi agen BRILink di daerah Sungai Lulut, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Teggy yang memiliki usaha toko ponsel, menjadi agen BRILink sejak bulan Mei 2017, menceritakan bahwa dalam satu bulan jumlah transaksi yang dilayani mencapai 2.000 transaksi dengan omzet mencapai Rp 1,8 miliar hingga Rp 2 miliar per bulan.
"Di sini transaksi cukup ramai dikarenakan berada di dekat pusat keramaian, yaitu Pasar Sungai Lulut. Salah satu transaksi yang paling sering dilakukan masyarakat sekitar yakni transfer dan pembayaran," ujar Teggy dalam keterangan tertulis, Senin (10/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, kata Teggy, meskipun berada di pusat Kota Banjarmasin, tetapi ia tidak pernah merasakan sepi dari pelanggan yang ingin bertransaksi.
"Meskipun di tengah kota, namun masyarakat tetap banyak yang bertransaksi di tempat saya karena lebih fleksibel terutama dalam hal jam layanan dan mereka tidak perlu untuk dandan atau berpakaian formal," ucap Teggy.
"Selain itu, saya memberikan pelayanan lebih melalui pendekatan personal terhadap setiap masyarakat yang datang," imbuhnya.
Teggy juga menceritakan sejak menjadi agen BRILink, selain meningkatkan ekonomi keluarga, ia juga dapat membuka lapangan pekerjaan dengan merekrut orang lain sebagai karyawan.
Kisah Teggy tersebut menunjukkan bahwa keberadaan Agen BRILink tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
(akn/ega)
