Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan rencana pembentukan holding rumah sakit BUMN. Arya mengatakan, rencana holding sendiri telah dimulai pada 2017.
Namun, holding ini belum berjalan sehingga perlu diakselerasi.
"Baru diresmikan tapi belum operasi. Dulu kan simbolis kita akselerasi supaya jalan. Sambil memperbaiki strukturnya, apa lagi Pak Erick kan fokusnya health security. Makanya jadi salah satu fokus juga," katanya di Kementerian BUMN Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).
Arya pun menerangkan skema holding rumah sakit tersebut. Arya bilang, PT Pertamina Bina Medika IHC akan menjadi induk holding.
Nantinya, semua aset rumah sakit yang jumlahnya 64 akan dihitung. Setelah dihitung, baru ditetapkan penyertaan saham BUMN di holding rumah sakit.
"Jadi dihitung asetnya, habis itu dihitung sebagai penyertaan mereka di holding, di-inbreng lah di situ," katanya.
"Jadi akhirnya holding pengelola aja, nggak perlu jual beli, nggak ada transaksi," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan akan merampungkan holding rumah sakit BUMN pada akhir tahun ini. Proses holding ini akan dilakukan secara bertahap.
"Step 1 kalau nggak salah Juni ini bisa selesai. Kita usahakan semuanya tahun ini," katanya di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (10/2/2020).
(hns/hns)