Pembangunan Bandara Kediri sampai saat ini masih terganjal oleh pembebasan lahan. Pembebasan lahan mencapai 98,4% atau masih menyisakan 1,5 hektare (ha).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan target groundbreaking Bandara Kediri dilakukan April 2020. Proses pembebasan lahannya pun akan dikebut.
"Tanah tinggal sedikit lagi kita konsinyasi sehingga hanya 1,5 hektare akan diselesaikan dalam waktu dekat. Konsinyasi dilakukan pada Februari, kata Budi Karya di Pendopo Pemkab Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya penyelesaian pembebasan lahan terus dikebut oleh pemerintah. Pemerintah pun melakukan rapat bersama antara dengan pemerintah daerah dan pihak terkait yang berkaitan dengan pembangunan Bandara Kediri.
Dari rapat tersebut, dikatakan Budi Karya telah diputuskan pembebasan lahan akan selesai akhir Februari melalui konsinyasi. Dengan begitu urusan ganti rugi pembebasan akan melalui jalur Pengadilan, sehingga Bandara Kediri bisa mulai dibangun pada April 2020.
"Kita berbahagia karena koordinasi antara Pemda tingkat I, tingkat II, investor Gudang Garam, dan diketuai oleh Menteri Seskab dan Menteri PU kita sudah menghasilkan kesepakatan bahwa tahun ini bulan April akan dilakukan groundbreaking yang akan diselesaikan dalam kurun waktu dua tahun," ungkap Budi Karya.
Dapat diketahui, pembangunan Bandara Kediri menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan pembiayaan seluruhnya mulai dari pembebasan lahan sampai ke pembangunan Bandara menggunakan dana dari swasta yaitu PT Gudang Garam Tbk, sementara untuk pengelolaannya akan dilakukan oleh BUMN PT Angkasa Pura I (Persero).
Pembangunan bandara dilakukan di lahan seluas 450 hektare. Rencananya, landasan pacu bandara (runway) akan dibangun sepanjang 3.000 meter yang ditargetkan rampung dalam 2,5 tahun. Pembangunan tahap I ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020 yang dapat menampung kapasitas 1,5 juta penumpang. Bandara Kediri saat ini dalam tahap penetapan lokasi dan pematangan desain.
Bandara yang berada di Jawa Timur ini akan berfungsi sebagai bandara domestik, sementara untuk bandara internasional tetap dilayani di Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur. Keberadaan Bandara Kediri diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian, meningkatkan jumlah wisatawan, mempermudah masyarakat sekitar untuk bepergian, hingga memberikan lapangan pekerjaan masyarakat Kediri dan sekitarnya.
(hek/ara)