Corona Juga Sempat 'Jangkiti' Rupiah

Corona Juga Sempat 'Jangkiti' Rupiah

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 20 Feb 2020 18:05 WIB
rupiah
Foto: shutterstock
Jakarta -

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada 19 Februari 2020 secara rata-rata mengalami penguatan 0,27% dibandingkan Januari 2020.

Bank Indonesia (BI) menyebut secara point to point nilai rupiah ini secara harian melemah sebesar 0,24% dibandingkan level akhir bulan Januari 2020.

"Pelemahan Rupiah pada awal Februari 2020 terutama dipicu sentimen terhadap Covid-19 (Corona), meskipun dalam perkembangan berikutnya kembali stabil ditopang pasokan valas eksportir dan aliran masuk modal asing," kata Perry dalam konferensi pers di Kantor BI, Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Dia menjelaskan rupiah yang menguat juga terlihat pada Januari 2020 yang secara rerata mencatat apresiasi 2,13% dibandingkan dengan rerata level Desember 2019.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang nilai tukar Rupiah tetap stabil sesuai dengan fundamentalnya dan mekanisme pasar yang terjaga. Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, Bank Indonesia terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, baik pasar uang maupun pasar valas," jelas dia.

Dia juga menjelaskan kinerja terkini pada Januari 2020 menunjukkan aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik terus berlanjut, yang secara neto tercatat 6,3 miliar dolar AS.

Pada awal Februari 2020, aliran masuk modal asing terutama investasi portofolio di pasar keuangan mengalami penyesuaian setelah terjadinya Covid-19.

Sementara itu, neraca perdagangan mencatat defisit US$ 0,86 miliar, dipengaruhi ekspor yang belum kuat akibat kondisi global yang masih lemah.

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2020 tercatat sebesar US$ 131,7 miliar, setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor atau 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah untuk memperkuat ketahanan sektor eksternal.

"Termasuk berupaya mendorong peningkatan PMA serta mengendalikan defisit transaksi berjalan yang pada 2020 dan 2021 diprakirakan dalam kisaran 2,5-3,0% PDB," jelas dia.

Corona Juga Sempat 'Jangkiti' Rupiah



(kil/dna)

Hide Ads