Pembangunan proyek Light Rapid Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) terus dikebut. Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi pengerjaan Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta, Jumat pagi (21/2/2020), tampak para pekerja tengah bergegas melanjutkan pekerjaan meski baru selesai hujan deras.
Menurut salah seorang pekerja di proyek tersebut yang enggan disebut namanya, pekerjaan proyek memang senantiasa dilaksanakan di musim-musim hujan seperti sekarang. Akan tetapi setiap kali hujan deras, pekerjaan berat otomatis langsung dihentikan demi keselamatan pekerja.
"Kalau hujan kita diminta berhenti kok, cuma begitu reda langsung kerja lagi," ujar seorang pekerja proyek LRT kepada detikcom, Jumat (21/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengakui sepanjang musim hujan memang pekerjaan jadi sedikit terkendala. Hal ini membuat pekerjaan harus berhenti setiap kali hujan deras turun, membuat pekerjaan tak efektif.
"Harusnya sehari bisa finishing beberapa beton misalnya, tapi karena sering hujan jadi yang selesai tak banyak," tambahnya.
Saat ditanyai lebih rinci terkait rangkaian rutinitas pekerjaan selama sehari, pekerja tersebut enggan banyak buka suara.
"Banyak pekerjaannya dan beda-beda tiap pekerja," katanya.
Untuk diketahui, pembangunan proyek LRT di sepanjang Long Span Kuningan kini telah sampai di Jalan HOS. Djokroaminoto, Jakarta Selatan. Di ujung jalan itu sudah terpampang rangka-rangka beton yang nantinya akan menjadi pondasi jalur kereta ringan.
Sedangkan pembangunan beton-beton pondasi LRT di sepanjang jalan Rasuna Said telah terpasang kokoh semua yang mana sebagiannya telah dipasangi penyangga stasiun.
Untuk diketahui, Long Span yang ada di lintasan Kuningan LRT Jabodebek ini menjadi salah satu struktur jembatan kereta lengkung dengan struktur beton terpanjang di dunia yang panjangnya mencapai 148 meter.
Baca juga: Mundur! LRT Jabodebek Kelar Desember 2021 |
(eds/eds)