Bongkar Pasang BUMN Berlanjut, Ini Janji Erick Thohir

Bongkar Pasang BUMN Berlanjut, Ini Janji Erick Thohir

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 23 Feb 2020 11:00 WIB
Erick Thohir
Foto: dok. INASGOC
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan bongkar pasang jajaran pengurus BUMN masih akan terus dilakukan hingga akhir tahun.

Mulai dari jajaran direksi sampai komisaris. Langkah ini dilakukan agar BUMN bisa menjadi perusahaan yang baik dan memenuhi target laba serta dividen yang tinggi.

Erick Thohir menjelaskan perombakan pengurus ini bisa dilakukan untuk sejumlah sektor usaha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya rasa kalau sekarang baru perbankan, energi dan yang lain juga mungkin ada," kata Erick di kantor Pertamina, Jakarta, Sabtu (22/2/2020).

Dia menambahkan, perombakan dilakukan tergantung dari penilaian dan bukan keinginan personal dia sebagai menteri.

ADVERTISEMENT

"Kami melihat KPI dan mencari orang yang tepat bukan karena oh ini dekat dengan menteri atau apa, tidak bisa begitu," ujar dia.

Wakil menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjelaskan BUMN berikutnya yang dirombak adalah PT Pupuk. Hal ini karena sejumlah pengurus sudah habis masa jabatannya.

"BUMN-BUMN yang jatuh tempo dan masa jabatannya habis itu akan dicari. Kalau pupuk kan Maret-April ini akan jatuh tempo yang cukup banyak," jelas dia.

Sebelumnya Kementerian BUMN menyampaikan perombakan bos pelat merah ini masih akan dilakukan hingga akhir tahun. Karena itu Menteri BUMN memberi ultimatum agar direksi dan komisaris bisa bekerja dengan benar.

Nantinya akan dipilih tokoh-tokoh yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sama dengan saat ia memilih orang partai masuk dalam jajaran komisaris.

Berdasarkan Kinerja

Erick menyebut, perombakan ini bertujuan agar BUMN bisa memaksimalkan bisnis dan meningkatkan kontribusi untuk negara.
Dia menjelaskan dalam memilih pengurus, bukan dari sisi personal. Namun juga harus dari penilaian kinerja calon tersebut.

"Saat membuat blue print, kami juga membuat KPI (key performance index) KPI untuk penilaian," kata Erick.

Erick menambahkan, KPI ini digunakan sebagai salah satu acuan seseorang untuk mendapat penilaian kerja.

"Nah dari situ kita mencari orang yang tepat, bukan karena dekat sama menteri ini atau menteri itu. Enggak, enggak bisa begitu. Karena ini perusahaan negara, semua mesti ada targetnya," jelas dia.

Sebelumnya Kementerian BUMN menyampaikan perombakan bos pelat merah ini masih akan dilakukan hingga akhir tahun. Karena itu Menteri BUMN memberi ultimatum agar direksi dan komisaris bisa bekerja dengan benar.

Nantinya akan dipilih tokoh-tokoh yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sama dengan saat ia memilih orang partai masuk dalam jajaran komisaris.



Simak Video "Video: Prabowo Jadi Dewan Kehormatan PSSI, Erick Bahas Isu Intervensi Pemerintah"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads