Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan kesepakatan pengembangan megaproyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap dengan Saudi Aramco akan diputuskan pada akhir Maret 2020.
Hal itu menyusul perusahaan migas asal Arab tersebut masih benar-benar merampungkan kajiannya.
"Iya kuartal I, paling lambat akhir Maret," kata Nicke di gedung DPR, Jakarta, Senin (24/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nicke mengaku sampai saat ini manajemen Pertamina belum mendapatkan laporan hasil kajian dari Saudi Aramco mengenai skema baru pengembangan RDMP Cilacap.
Hanya saja dia percaya keputusan pengembangan RDMP Cilacap dengan Saudi Aramco akan diputuskan pada akhir Maret 2020.
"Iya jadi kita menunggu offering dari mereka seperti apa untuk skema baru ini, kita belum terima, kita masih nunggu," jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Perusahaan Pertamina Tajudin Noor mengatakan pihaknya tidak ingin memaksa Saudi Aramco untuk mempercepat kajiannya.
Pasalnya Pertamina dan Saudi Aramco masih membahas mengenai manfaat yang diperoleh oleh masing masing perusahaan. Di samping itu, pihaknya juga masih menunggu keinginan Saudi Aramco jika masih membutuhkan perlakuan khusus seperti prasyarat bisnis dari Pemerintah ataupun Pertamina.
"Misalnya term of business atau yang lain-lain. Atau kah misalnya melalui toll fee apakah kami sewa atau kerja sama," kata dia.
"Ada hal hal yang masih menjadi pertimbangan mereka dan masih butuh waktu. Ya kami tidak bisa terlalu memaksakan," tambahnya.
Baca juga: B30 Kelar, RI Luncurkan B40 Juli 2021 |
(hek/eds)